Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Majelis Ta'lim Asy-Syifa' RSUD buka puasa bersama di Rutan Kapuas

Staf rumah sakit yang mengikuti buka puasa bersama di rutan
Kegiatan buka puasa bersama di Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas IIB Kuala Kapuas ini sudah rutin dilaksanakan oleh Majelis Ta'lim Asy-Syifa' RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo. Tahun ini kegiatan buka puasa bersama ini dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Agustus 2011 yang bertempat di masjid rutan. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 60 orang anggota binaan rutan beserta jajaran dari rutan. Direktur RSUD beserta jajarannya juga hadir dalam pertemuan tersebut.


Kegiatan dimulai dengan sambutan dari direktur rumah sakit, dilanjutkan dengan sambutan dari pihak rutan, kemudian ceramah agama yang disampaikan oleh admin. Dalam kesempatan ini admin memotivasi para penghuni rutan untuk menjadikan keberadaan di tempat ini sebagai sebuah sarana untuk bersyukur. Kalau sekarang kita sulit untuk bergerak secara bebas, maka kelak kita lebih bisa mensyukuri kebebasan yang kita miliki. Kalau kita sekarang sulit untuk bisa pergi ke masjid secara leluasa, maka kita harus mensyukuri kelak kalau kita bisa ke masjid dengan leluasa.

Keberadaan di rutan membuat kita memiliki banyak waktu luang. Waktu ini dapat kita gunakan untuk memperbaiki kualitas ibadah kita. Kalau kita sekarang tidak bisa mengaji, inilah saatnya untuk belajar mengaji. Kalau kita tidak bisa shalat dengan benar, inilah saatnya untuk belajar shalat. Kalau kita sudah keluar dari rutan ini kita akan disibukkan dengan kegiatan mencari penghidupan. Bagi yang memiliki pengetahuan lebih diharapkan untuk bisa mengajarkan kepada saudaranya.

Sebisa mungkin ketika kita keluar dari rutan ini, kita bisa seperti Nabi Yusuf a.s. yang bisa mendapatkan amanah dari penguasa pada saat itu. Nah sebisa mungkin ketika kita keluar, kita bisa mendapat kepercayaan untuk memegang amanah yang lebih baik daripada sebelumnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan