Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Nikmatnya Berpuasa

Ceramah ini disampaikan oleh Drs. Rusli Imus pada kegiatan Ramadhan On Air di Radio Star 107 FM pada hari Selasa, 2 Agustus 2011. Rasulullah bersabda: Bagi orang yang berpuasa ada dua kesenangan, ketika dia berbuka dan ketika bertemu dengan Allah SWT. Orang senang berbuka, karena sepanjang hari tidak makan dan minum. Orang tahu nilai makanan ketika makanan tidak ada. Demikian juga dengan kesehatan yang baru dihargai ketika orang sedang sakit. Ungkapan: kesehatan itu bagaikan mahkota yang terletak diatas kepada seseorang, dia tidak dapat melihatnya. Dia melihatnya ketika sedang sakit. Lapar fisik adalah lapar ketika makan tiba. Ketika lapar, dia bisa menerima makanan apapun. Sensasi lapar terasa di perutnya. Dia tidak harus makan pada saat itu, artinya dapat dikendalikan. Dia berhenti makan setelah kenyang. Lapar emosi, menginginkan makanan tertentu. Muncul dipikirannya. Muncul dari mulut, dari hasrat yang kuat, sehingga dia mencari makanan. Rasa lapar bisa muncul karena frustasi. Ketika makan dia melamun. Dia sulit berhenti makan, apalagi kalau sedang ada pikiran yang aneh-aneh. Dia merasa bersalah sesudah makan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan