Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI ke-66

Pengibaran bendera oleh Pasukan Pengibar Bendera
Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 berlangsung pada hari Rabu, 17 Agustus 2011 di Stadion Panunjung Tarung. Rangkaian peringatan ini dimulai dengan acara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Agustus 2011 pagi, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan renungan suci yang dilaksanakan pada hari Selasa menjelang tengah malam.


Kegiatan pengibaran bendera merah putih dalam rangka peringatan proklamasi ini dihadiri oleh berbagai macam unsur meliputi forum komunikasi pimpinan daerah, wakil rakyat, pejabat dilingkungan Pemda Kapuas, veteran, warakawuri, wredhatama, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI, Polri, Polisi Pamong Praja, Pegawai Negeri Sipil, Mahasiswa STAI, siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, serta pemadam kebakaran.
Anggota Wredhatama
Para undangan dan peserta upacara diharapkan untuk hadir pada pukul 08.00 WIB, sedangkan kegiatan peringatan ini baru berlangsung pada pukul 10.00 WIB. Hal ini membuat banyak peserta upacara yang tidak tahan mengikuti kegiatan ini. Sebagian peserta bahkan ada yang pingsan dan harus ditangani oleh petugas kesehatan.
Peserta upacara yang berada di lapangan
Ada yang menarik ketika acara akan berlangsung, yaitu ada seorang veteran yang dibimbing oleh panitia menuju tempat yang sudah disediakan untuk beliau. Meskipun usianya sudah lanjut, namun mereka ingin turut berpartisipasi merayakan proklamasi kemerdekaan dimana mereka turut serta mempertahankannya.
Veteran
Kegiatan peringatan ini dimeriahkan oleh Paduan Suara SMAN 1 Kuala Kapuas. Mereka mempersiapkan 20 buah lagu yang siap untuk dinyanyikan saat diminta oleh panitia untuk menghibur peserta upacara saat menunggu dan menyanyikan lagu-lagu yang wajib ada saat pelaksanaan upacara seperti lagu Indonesia Raya saat pengibaran bendera.
Paduan Suara SMAN 1 Kuala Kapuas
Setelah upacara pengibaran bendera berakhir, diselenggarakan kegiatan penyerahan Penghargaan Satya Lencana Karya Satya kepada para pegawai negeri sipil yang sudah bekerja selama 10, 20 dan 30 tahun. Selain itu juga diberikan penghargaan kepada pegawai berprestasi, serta awak angkutan teladan. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Bupati Kapuas, H.Muhammad Mawardi, MM.
Para penerima penghargaan
Ada yang menarik saat upacara penurunan bendera. Sebagaimana biasa, peserta yang hadir lebih sedikit dibandingkan dengan pengibaran bendera. Menjelang acara dimulai, ada hujan gerimis, para peserta berlindung dibawah kerindangan pohon. Ketika upacara berlangsung, hujan sempat turun sebentar, sebagian peserta ada yang meninggalkan lapangan upacara. syukurnya sebagian besar masih bertahan, dan hujan cuma lewat sebentar saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan