📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

AYO IKUT IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK DAN POLIO !

Indonesia khususnya di  17 propinsi (termasuk Kalimantan Tengah) pada tangal 18 Oktober – 18 Nopember 2011 akan melaksanakan KAMPANYE IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK DAN POLIO tahap ke III. Sasaran imunisasi ini adalah :     
  • Campak : seluruh bayi balita usia 9 – 59 bulan
  • Polio : seluruh bayi balita usia 0-59 bulan
TANPA memandang status imunisasi sebelumnya. Artinya meski anak sudah pernah diimunisasi sebelumnya, maka kali ini diimunisasi lagi.

Penderita Campak
Imunisasi tambahan ini diberikan untuk memberikan perlindungan lebih kepada anak-anak kita, khususnya terhadap penyakit Campak dan Polio. Campak sangat menular dan menyebabkan komplikasi kebutaan, radang paru, radang otak, hingga gizi buruk dan kematian. Polio menyebabkan kelumpuhan selamanya, bahkan kematian jika menyerang otot pernapasan.


Diharapkan melalui Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio ini, tercapai 95% anak-anak diimunisasi ,agar perlindungan kekebalan akan tercapai. Dikenal istilah Herd Imunity, yakni kekebalan yang ada di suatu masyarakat terhadap penyakit tertentu tercapai bila jumlah anak yang diimunisasi mencapai target tertentu. Karenanya, semakin banyak anak yang diimunisasi, semakin tercapai kekebalan di masyarakat, yang artinya penyebaran penyakit tidak akan terjadi di sana.
Penderita Polio
 Masih ingatkah kita pada kasus KLB polio yang diawali di Cidahu Jawa Barat tahun 2005 yang lalu? Dalam waktu singkat Polio pada waktu itu menyebar ke berbagai propinsi hingga ratusan anak terkena dan ada juga yang meninggal dunia. Ternyata pada waktu itu, anak yang pertama kali terkena Polio di dusun Cidahu BELUM PERNAH diimunisasi polio, demikian juga dengan kebanyakan anak-2 di dusun tersebut. Nah, ketika ada virus Polio datang, anak-2 tersebut terkena karena belum memiliki kekebalan terhadap Polio. Hal ini sangat disayangkan, karena sampai sekarang Polio tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah hanya dengan tetesan vaksin Polio.

Kadang  masih ditemui orang tua  yang enggan mengimunisasikan anaknya  dengan berbagai macam alasan. Ditambah lagi dengan pernyataan bahwa anak-anaknya toh tetap sehat meski tidak pernah diimunisasi. Sebetulnya anak yang tidak diimunisasi tersebut secara tidak langsung mendapat  manfaat dari anak-anak lain di sekitarnya yang diimunisasi. Penyakit tidak menyebar luas di suatu daerah, karena mayoritas anak-anaknya diimunisasi, sehingga anak dari orang tua yang menolak diimunisasi pun akhirnya mendapat manfaat positif. Kebalikannya, jika mayoritas anak-anak di suatu daerah tidak diimunisasi, maka Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) - misalnya Campak dan Polio-  di daerah tersebut akan menyebar cepat dan meluas. Akankah kita mengulangi lagi kasus wabah Polio seperti di desa Cidahu, hanya karena enggan mengimunisasikan anak kita???

Bagaimana dengan efek samping demam? Demam setelah diimunisasi menunjukkan bahwa vaksin sedang bekerja. Jadi tidak perlu khawatir, karena dapat diatasi dengan paracetamol, kompres, banyak minum. Manfaat yang diperoleh dari imunisasi jauh lebih besar dari kekhawatiran demam akibat reaksi imunisasi.


Jika anak kita sudah diimunisasi dan suatu saat terkena virus  Campak dan Polio, maka sakitnya tidak parah, hanya ringan saja. Berbeda dengan anak yang tidak pernah diimunisasi, maka sakitnya akan berat dan fatal.

Jadi, marilah kita bawa anak-anak kita untuk datang ke pos pelayanan imunisasi (puskesmas, pustu, poskesdes, posyandu, dll) pada tanggal 18 Oktober – 18 Nopember untuk mendapat imunisasi tambahan Campak dan Polio. Vaksin ini aman dan telah diberikan ke berjuta-juta anak di seluruh dunia. Meski sudah pernah mendapat vaksin Campak dan Polio, dengan diimunisasi lagi, maka kekebalan akan lebih baik lagi.

Kesehatan anak-anak adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tanggung jawab institusi kesehatan saja.Karena itu, kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, ibu-ibu PKK, kader posyandu, marilah kita seru masyarakat untuk membawa  anak-2 kita ke pos imunisasi terdekat.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan