Roadshow Seminar Kesehatan 11 - DPD PPNI Kabupaten Kapuas

Gambar
  DPD PPNI Kabupaten Kapuas bekerja sama Bapelkes Kalimantan Tengah (Akreditasi A Kemenkes) dengan menyelenggarakan Roadshow Seminar Kesehatan 11 secara offline terbatas 200 peserta. Hari, Tanggal : Sabtu, 1 November 2025 Jam : 07.00 - 14.00 WIB Tempat : DPK PPNI Puskesmas Mandomai Kec. Kapuas Barat Kab. Kapuas Materi & Narsums : Deteksi Dini dalam Memantau Kehamilan  (dr. Butet - Puskesmas Mandomai) Pemeriksaan Kehamilan dan Pertolongan Persalinan di Puskesmas (Bdn. Hj. Halimah, S.ST, MM - Ketua IBI Kapuas) Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada Bayi Baru Lahir (Ns. Desrica - RSUD Kapuas) Sasaran Peserta & SKP :   https://siakpel.kemkes.go.id/index.php/Portal/kegiatan/36373033-3134-4038-b535-343437323331   Pendaftaran :  Rp. 50.000,- Transfer ke BRI 018001096934508 DPD PPNI Kabupaten Kapuas   https://forms.gle/3et2MLXvwuJUH43n8 PPNI jaya, KAPUAS barigas, PERAWAT sejahtera

Kunjungan Perwakilan WHO pada Kampanye Imunisasi Campak dan Polio


Petugas kesehatan memberikan imunisasi
Pada Selasa 18 Oktober 2011 siang hari salah satu posyandu di wilayah Puskesmas Melati (posyandu Delima) dan posyandu Puskesmas Selat dikunjungi oleh dr. Naser dari WHO untuk mengevaluasi persiapan dan pelaksanaan Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio. Aspek yang dievaluasi adalah persiapan, pelaksanaan dan rencana evaluasi hasil kampanye, yang keseluruhannya mengacu pada panduan pelaksanaan kampanye imunisasi tambahan di lapangan. Secara umum dinilai oleh beliau bahwa persiapan kampanye imunisasi tambahan di Kabupaten Kapuas ini cukup baik. 
dr. Naser (WHO) bersama kader posyandu, petugas dari Puskesmas Melati dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas
Beliau menyatakan bahwa kampanye imunisasi tambahan ini adalah pekerjaan besar yang dilaksanakan tiap 5 tahun sekali, yang diharapkan dapat mencapai 95% cakupan imunisasi. Tentu perkerjaan besar ini tidak akan berhasil tanpa dukungan lintas sector dan masyarakat. Karenanya penggerakan dan partisipasi masyarakat termasuk kunci kesuksesan pelaksanaan kampanye ini. 

Beliau juga mengingatkan bahwa ini adalah kegiatan kampanye, dan bukan imunisasi rutin. Karena itu pada saat kampanye focus hanya untuk pemberian vaksin Campak dan Polio. Jika ada anak usia 9 tahun yang belum pernah datang untuk imunisasi sama sekali, lalu datang saat kampanye ini, berikan Campak dan Polio. Selanjutnya 1 bulan mendatang beri imunisasi Campak dan polio rutin. Seperti informasi yang didapat dari Kementerian Kesehatan, bahwa pemberian beberapa dosis Campak dan Polio adalah aman, bahkan justru dapat meningkatkan kekebalan. 
Kader turut berperan dalam Kampanye Imunsiasi Tambahan Campak Polio
Selain itu, diakui pula oleh puskesmas bahwa partisipasi masyarakat masih merupakan tantangan puskesmas pada umumnya. Salah satu contohnya adalah dalam hal pendataan nama seluruh sasaran yang ada di wilayah puskesmas. Seperti pendataan menjelang pemilu/pilkada, diharapkan daftar nama ini ada sebelum pelaksanaan kampanye imunisasi. Sehingga pada saat hari H, akan mudah bagi petugas dan kader untuk mengecek siapa saja anak yang datang untuk imunisasi, dan siapa yang tidak datang. Dengan demikian selanjutnya dapat dilakukan sweeping yang tepat sasaran jika cakupan tidak memenuhi. Dengan cara ini upaya untuk mencapai cakupan 95% imunisasi dilakukan secara sistematis.
Kendala di lapangan terutama untuk puskesmas kota yang padat penduduknya, yakni penyebaran posyandu tidak merata. Demikian juga dengan jumlah kader posyandunya, terkadang hanya 1,2 atau 3 orang dalam 1 posyandu. Sehingga untuk melakukan pendataan lengkap sasaran bayi balita tentu memerlukan keterlibatan masyarakat, tidak hanya kader posyandu. Ini memerlukan dana dan waktu  cukup sebelum hari H pelaksanaan. 

Semoga ke depan persiapan pelaksanaan kampanye imunisasi yang berjalan tiap 5 tahun sekali dapat dilakukan lebih baik.

Penulis: dr. Tri Setyautami, MPHM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas