Menghargai Kekayaan Alam yang Sering Kita Lupakan

Gambar
Semak-semak di Jalan Jendral Sudirman, Kuala Kapuas Di tengah upaya kota-kota besar di seluruh dunia untuk menghijaukan kembali ruang-ruang mereka, kita yang hidup di tempat-tempat kaya akan alam seperti Kalimantan sering kali lupa bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang begitu berharga. Ketika kita melihat vegetasi liar dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar kita, mungkin terlintas keinginan untuk “merapikan” atau mengubahnya menjadi lebih teratur. Namun, justru di sinilah letak keistimewaan yang sering dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Di kota besar, orang-orang berjuang untuk menanam pohon dan mengembalikan sedikit nuansa hijau yang hilang. Sementara di Kalimantan, kita sudah dikelilingi oleh kekayaan alam ini setiap hari. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa melihat ini sebagai aset yang harus dijaga, bukan dihilangkan. Dengan menyadari bahwa setiap semak dan pohon liar adalah bagian dari ekosistem yang seimbang, kita bisa belajar untuk lebih meng...

Kebesaran Nabi Muhammad SAW


Oleh: Guru Gusti Rahmadi

Adab-adab melaksanakan Maulid:
  • Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW
  • Tidak boleh sambil merokok
  • Dilaksanakan pada tempat-tempat yang terhormat (Masjid, Pesantren, Mushola)
  • Tempatnya bersih dan wangi
  • Tidak membaur laki-laki dan perempuan
  • Pada saat Marhaban berdiri, ada 2 keuntungan:
    • Menghormati Rasulullah
    • Kita sudah lama duduk, jadi bisa melepas lelah sejenak
Semua orang mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang:
  • Kharismatik
  • Mulia
Banyak orang yang besar karena :
  • Kekayaan
  • Pangkat dan jabatan
  • Keturunan
  • Dibesar-besarkan oleh pengikutnya
Nabi Muhammad SAW menjadi orang besar karena dibesarkan oleh Allah SWT. Sekali orang dibesarkan oleh Allah, selamanya dia  menjadi orang besar. Sekali Allah menjatuhkan seseorang, tidak ada orang yang bisa mengangkatnya.

"Tidaklah engkau diutus melainkan menjadi rahmat bagi sekalian alam" (21: 107)

Nabi kita cinta umatnya dari dunia sampai akhirat. Pemimpin kita saat ini hanya bisa mencintai umatnya di dunia. Kalau di akhirat para pemimpin itu tidak bisa berbuat apa-apa. Rasulullah hidup sederhana. Tempat tidur dari pelepah kurma. Sarapan pagi kadang-kadang sebutir kurma atau sepotong roti dengan air zam-zam. Pada saat miskin, Allah menawarkan kekayaan. Ya Allah silahkan Engkau memberi hamba harta kekayaan, tapi hal tersebut tidak bisa menenangkan hamba dari kekhawatiran umatku dari neraka. Saat menjelang wafat, Nabi mengumpulkan para sahabat. Hari terakhir, setelah selesai azan, Rasulullah belum masuk masjid. Bilal mendatangi rumah Rasulullah. Rasulullah memerintahkan kepada Abu Bakar untuk mengimami shalat. Abu Bakar menolak. Rasulullah dipapah ke masjid. Setelah shalat Rasulullah minta qishash dari para sahabat. Ada sahabat yang minta qishash, tapi rupanya dia hanya ingin memeluk tubuh Rasulullah.

Sebelum meninggal Rasulullah mengatakan:
  1. Dirikan shalat
  2. Jaga wanita
  3. Umatku-umatku
Napolen, Hitler, Julius Caesar sebelum meninggal yang diingat adalah kekasih mereka.

Saat dibangkitkan, Malaikat Ridwan disuruh untuk menyiapkan surga; Malaikat Malik diperintah untuk menyiapkan neraka. Rasulullah yang pertama kali dibangkitkan. Rasulullah langsung ingat dengan umatnya.

Barangsiapa mencintai sesuatu maka dia
  1. Sering menyebut-nyebutnya. Banyak-banyak baca shalawat. Allah dan malaikat bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kepada Nabi.
  2. Melestarikan peninggalan Rasulullah : Qur'an dan Hadits
Guru Sekumpul :
  • Setelah shalat Maghrib jangan lupa baca Yasin dan Tabarak
  • Setelah shalat Subuh jangan lupa Yasin dan ....
Empat macam yang bisa membuat kita bahagia di dunia dan di akhirat
  1. Menuntut yang halal
  2. Bergaul dengan orang-orang shalih
  3. Pasangan yang shalih dan sholeh (Istri: dipandang, hatinya gembira)
  4. Memiliki anak yang taat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas