Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Jalan Yang Lurus



Oleh: Ustadz Suriani Jiddy

Ini adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia, janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang akan memecah belah kamu.

Apakah jalan yang lurus itu. Ini dijelaskan Allah dalam surat Al-Fatihah: Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang telah diberi nikmat …

Siapa orang-orang yang telah diberi nikmat? Mereka adalah para Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan Shalihin.

Jalan yang lurus adalah:
  • Jalan para Nabi – Tauhid karena semua Nabi dan Rasul diutus Allah SWT untuk menegakkan kalimat tauhid. Syariat bisa berbeda-beda. Seluruh Nabi dan Rasul kecuali Nabi Muhammad diutus kepada kaumnya saja. Rasulullah SAW adalah rahmatan lil ‘alamin, kaafatan linnaasi. Rasulullah menghapus atau menyempurnakan syariat terdahulu.

Dan telah kami utus kepada setiap umat seorang rasul, tugasnya tauhid – sembahlah Allah dan jauhilah taghut.

Kaum Tsamud mendustakan para rasul. Kenapa rasul disini disebut dalam bentuk jamak padahal yang diutus kepada mereka hanya Nabi Shaleh? Karena risalah para rasul adalah sama. Jadi ketika suatu kaum mendustakan rasulnya maka sesungguhnya mereka sudah mendustkan seluruh rasul.
  • Jalan para Shiddiqin, orang-orang yang kuat keimanannya
  • Jalan para Syuhada (jalan orang yang gugur membela jalan Allah SWT)
  • Jalan orang-orang yang shaleh, yaitu orang-orang yang memelihara hak-hak Allah SWT

Kemudian Allah menjelaskan lagi, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat. Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengikuti jalan empat orang tadi dimurkai dan sesat karena mereka tidak mengikuti jalan yang lurus, tapi Allah lebih merinci lagi. Kalau kita kaitkan dengan sebuah hadits Rasulullah SAW tentang tanda akhir zaman. Rasulullah bersabda: Kalian pasti akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan (sunan, bentuk tunggah dari sunnah) orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkat, sampai-sampai mereka memasuki lubang biawak pun kalian akan mengikutinya. Para sahabat bertanya: siapa mereka, apakah Yahudi dan Nasrani. Sabda Rasulullah: siapa lagi?

Para ulama sepakat bahwa jalan orang-orang yang dimurkai adalah orang-orang Yahudi dan yang sesat adalah orang-orang Nasrani. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas