Industri Tembakau Ancam Kesehatan dan Ekonomi Indonesia

Gambar
Gambar ini dibuat oleh ChatGPT dengan prompt artikel di bawah ini Industri tembakau tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi dan ketergantungan generasi mendatang. Industri tembakau berusaha menggagalkan kebijakan kesehatan. Rokok berdampak buruk pada lingkungan. Industri rokok juga menggunakan uang kotor untuk mempengaruhi, menyebarkan narasi menyesatkan, memanfaatkan celah hukum, dan berupaya untuk menghambat pengendalian tembakau. Kampanye WHO bertujuan untuk mengungkap taktik industri tembakau dalam mempengaruhi kebijakan kesehatan yang akan berdampak pada generasi mendatang. WHO mendukung kaum muda di seluruh dunia, yang telah meminta industri tembakau untuk berhenti mempengaruhi kebijakan kesehatan dan berhenti menargetkan mereka dengan produk baru yang berbahaya, sambil menjanjikan masa depan yang lebih baik. Beberapa taktik industri tembakau untuk memenangkan pengaruh dan mempengaruhi kebijakan kesehatan antara lain: mengklaim memilik

Pelatihan KPPBM Modul 5-7 PMI Kabupaten Kapuas

Sebagai tindak lanjut dari Program Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (KPPBM) yang dibantu oleh Palang Merah Spanyol (Spanish Red Cross - SRC), PMI Kabupaten Kapuas mengadakan Pelatihan KPPBM Modul 5-7 yang dilaksanakan pada tanggal 9-14 Juli 2012 di aula Hotel Raudah, Kuala Kapuas. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan Modul 1-3 dan pelatihan Modul 4.

Pelatihan ini disupervisi oleh Sub Divisi Kesehatan Masyarakat PMI (Mbak Eka) serta dibimbing oleh fasilitator dari PMI Provinsi Bali (Mas Budi), PMI Jogjakarta (Mbak Erla) dan PMI Jawa Barat (Mas Heri).  Para peserta pelatihan ini adalah para peserta pelatihan sebelumnya yang terdiri dari Korps Sukarela (KSR), petugas dari Puskesmas Sei Tatas, Puskesmas Pulau Kupang ditambah peserta baru dari Puskesmas Terusan Tengah. Petugas dari Dinas Kesehatan juga mengikuti pelatihan ini. Perwakilan dari Kalbar, Kalsel dan Kaltim kembali berpartisipasi.

Setelah pelatihan ini, para relawan akan mulai turun ke desa untuk membentuk Komite Desa. Kemudian akan dilakukan rekrutmen Relawan Kesehatan Desa yang akan menjadi tulang punggung kegiatan KPPBM ini. Kegiatan ini akan dilaksanakan di 3 kelurahan dan desa yaitu Pulau Kupang, Teluk Palinget dan Terusan Raya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

3 Penyebab Isra' Mi'raj