Industri Tembakau Ancam Kesehatan dan Ekonomi Indonesia

Gambar
Gambar ini dibuat oleh ChatGPT dengan prompt artikel di bawah ini Industri tembakau tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi dan ketergantungan generasi mendatang. Industri tembakau berusaha menggagalkan kebijakan kesehatan. Rokok berdampak buruk pada lingkungan. Industri rokok juga menggunakan uang kotor untuk mempengaruhi, menyebarkan narasi menyesatkan, memanfaatkan celah hukum, dan berupaya untuk menghambat pengendalian tembakau. Kampanye WHO bertujuan untuk mengungkap taktik industri tembakau dalam mempengaruhi kebijakan kesehatan yang akan berdampak pada generasi mendatang. WHO mendukung kaum muda di seluruh dunia, yang telah meminta industri tembakau untuk berhenti mempengaruhi kebijakan kesehatan dan berhenti menargetkan mereka dengan produk baru yang berbahaya, sambil menjanjikan masa depan yang lebih baik. Beberapa taktik industri tembakau untuk memenangkan pengaruh dan mempengaruhi kebijakan kesehatan antara lain: mengklaim memilik

Pertemuan Jejaring Internal Malaria Rumah Sakit

Dalam rangka mempercepat pencapaian program eliminasi Malaria di Kalimantan Tengah pada tahun 2018, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah berinisiatif untuk mulai melakukan gerakan pelibatan berbagai sektor terkait untuk mensukseskan target ini. Selama ini perhatian terhadap masalah Malaria ditumpukan pada puskesmas dan jejaringnya. Sekarang rumah sakit dilibatkan lebih erat mengingat cukup banyak kasus yang ditangani oleh rumah sakit. Sebagai tindaklanjutnya dilaksanakanlah Pertemuan Jejaring Internal Malaria Rumah Sakit yang diselenggarakan pada hari Selasa, 10 Juli 2012 di aula RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Kuala Kapuas.

Tim yang datang dari provinsi terdiri dari Sinsigus, M.Kes (Kasie P2 Dinkes Provinsi), Rita, SKM, M.Si (Project Office Global Fund Malaria) dan Agus (Labkesda Provinsi). Sedangkan tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas adalah Rasita Usman, SKM (Kabid Penanganan Masalah Kesehatan), dr. Tri Setyautami, MPHM (Kasie Bimdal P2), Anih, SKM, Rina,  dan Hendra Maulana, A.Md.Kep.

Presentasi diberikan oleh Bapak Sinsigus, Ibu Rita, Ibu Tri dan dr. Agus Nurohman, Sp.PD. Setelah presentasi dilakukan tanya jawab untuk membicarakan penanganan Malaria di rumah sakit. Dari diskusi ini disimpulkan tentang perlunya perbaikan perencanaan obat-obatan, pemantauan kualitas pelayanan laboratorium sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan dalam penanganan malaria, serta diperlukan adanya kerjasama yang baik antara dokter praktek swasta, puskesmas dan rumah sakit serta dinas kesehatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

3 Penyebab Isra' Mi'raj