Pada hari Sabtu, 19 Januari 2013, Informasi Kapuas melakukan penelusuran pemukiman Madura di Sei Pasah. Ketika sampai di depan Kantor Kelurahan Sei Pasah, motor dibelokkan ke kiri memasuki Jalan Sei Pasah Darat. Jalan tanah ini cukup baik. Setelah masuk beberapa ratus meter, Informasi Kapuas bertanya kepada seorang ibu yang sedang asyik minum teh diberanda rumahnya, tentang bekas pemukiman Madura di sekitar daerah ini. Sang ibu menjawab tidak tahu karena dia baru dua tahun tinggal disini.
.jpg) |
Lokasi salah satu pekuburan Madura |
Ditengah jalan, Informasi Kapuas bertemu seorang Bapak yang sedang menyemprot lahannya. Ketika ditanyakan tentang bekas pemukiman Madura, beliau menjelaskan bahwa disekitar tempat kami berada ini dulu ada beberapa pemukiman Madura. Pemukiman tersebut tersebar di beberapa tempat. Beliau menunjuk satu tempat yang ketika beliau sedang memburu burung, ada kuburan orang-orang Madura. Ketika Informasi Kapuas menuju tempat yang ditunjuk sayang tidak ada jalan menuju ke sana (semak belukar).
 |
Jalan ke Sei Pasah Dalam |
Informasi Kapuas melanjutkan perjalanan ke Sei Pasah Dalam (Sei Pasah Darat). Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak yang ditemui di jalan tadi, jalan ini licin. Mengingat jalan ini tidak lagi dilalui, maka jalan ini menjadi sempit oleh ilalang dan rumput serta jalannya tidak terawat. Dibeberapa tempat badan jalan sudah tertutup rumput.
 |
Lahan terbuka diantara kebun-kebun karet |
Setelah melewati kebun karet sampailah Informasi Kapuas di hamparan lahan terbuka yang membentang cukup luas. Menurut keterangan warga di Sei Pasah Dalam, jalan yang baru dilewati ini sebenarnya bukan jalur pemukiman Madura, karena ini adalah jalan yang baru yang dibuat menyusuri sungai. Jalur pemukiman Madura itu bentuknya seperti setengah lingkaran.
.jpg) |
Jalan menuju Sei Pasah Dalam |
Juga menurut keterangan warga di Sei Pasah Dalam, warga Madura di lokasi ini baru bisa kembali ke tempat ini setelah 25 tahun sejak tahun 2001 yang lalu. Mengenai tanah yang ada di bekas pemukiman Madura pun sekarang sudah banyak yang berpindah tangan. Dikhawatirkan banyak pihak yang mengaku memiliki tanah yang sama pada tempat yang sama (kepemilikan tumpang tindih).
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!