Psikologi Kekayaan: Bagaimana Islam Mengajarkan Kita Mengelola Uang

Gambar
  Apakah banyaknya harta otomatis membuat kita bahagia dan mulia di sisi Allah? Atau justru bisa menjadi ujian yang menjerumuskan? Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan bahwa setiap umat memiliki ujian, dan ujian bagi umat beliau adalah kekayaan . Pesan ini terasa sangat dekat dengan kondisi kita hari ini: hidup di tengah arus kapitalisme, iklan yang tak putus, dan budaya “harus punya lebih”. Tulisan ini merangkum gagasan penting dari karya Dr. Osman Umarji “Psychology of Wealth: An Islamic Perspective on Personal Finance” tentang bagaimana Islam membentuk cara pandang seorang Muslim terhadap harta dan keuangan pribadi. 1. Cara Pandang Ekonomi Modern vs Cara Pandang Islam Ekonomi modern (khususnya aliran neoklasik) memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengejar kepuasan maksimal . Tolok ukurnya sederhana: semakin banyak, semakin enak, semakin nyaman, semakin baik. Beberapa ciri cara pandang ini: Tujuan utama: mengejar kesenangan duniawi (pleasure). M...

Kerak Telor Khas Betawi

Penjual Kerak Telor
Makanan khas Betawi ini terbuat dari telur, ketan dan bumbu-bumbu. Makanan sederhana ini cukup diminati melihat ada saja orang yang antri untuk membelinya.

Penjual kerak telor ini berasal dari Pulau Jawa. Mereka mendapatkan informasi tentang Pasar Rakyat ini dari Opera Mini yang mereka miliki. Pada saat pembukaan pasar rakyat, pedagang ini berhasil menghabiskan telur sebanyak dua rak (sekitar 60 buah telur). Mereka harus menyewa tempat berjualan ini Rp 500.000 selama pasar rakyat berlangsung. Dari hasil berjualan selama seminggu ini, mereka bisa membawa uang bersih sekitar Rp 2.500.000.

Komentar

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas