Psikologi Kekayaan: Bagaimana Islam Mengajarkan Kita Mengelola Uang

Gambar
  Apakah banyaknya harta otomatis membuat kita bahagia dan mulia di sisi Allah? Atau justru bisa menjadi ujian yang menjerumuskan? Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan bahwa setiap umat memiliki ujian, dan ujian bagi umat beliau adalah kekayaan . Pesan ini terasa sangat dekat dengan kondisi kita hari ini: hidup di tengah arus kapitalisme, iklan yang tak putus, dan budaya “harus punya lebih”. Tulisan ini merangkum gagasan penting dari karya Dr. Osman Umarji “Psychology of Wealth: An Islamic Perspective on Personal Finance” tentang bagaimana Islam membentuk cara pandang seorang Muslim terhadap harta dan keuangan pribadi. 1. Cara Pandang Ekonomi Modern vs Cara Pandang Islam Ekonomi modern (khususnya aliran neoklasik) memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengejar kepuasan maksimal . Tolok ukurnya sederhana: semakin banyak, semakin enak, semakin nyaman, semakin baik. Beberapa ciri cara pandang ini: Tujuan utama: mengejar kesenangan duniawi (pleasure). M...

Sarapan Sesudah Kuliah Subuh

Jama'ah kuliah subuh sedang menikmati Nasi Kuning
Saat akhir kuliah subuh yang disampaikan oleh Ustadz Suriani Jiddy, Lc yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Agustus 2013 di Masjid Al-Ihsan, para jama'ah langsung menuju ke bagian belakang, rupanya sudah disiapkan nasi kuning. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Muhammadiyah Kecamatan Selat ini ingin membuat kebiasaan baru. Saat admin duduk untuk menyantap nasi kuning tersebut, Pak Sidik dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas yang duduk di samping admin mengatakan bahwa makan sesudah kuliah subuh ini biasa dilakukan di Kauman, Jogjakarta. Karena selama menjadi mahasiswa di Jogjakarta, beliau selalu mengikuti kegiatan ini. Nasi kuning ini disiapkan oleh Masjid Al-Ihsan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas