Piagam Hak-Hak Keselamatan Pasien

Gambar
  Hak atas Perawatan yang Tepat Waktu, Efektif, dan Sesuai : Pasien berhak menerima perawatan yang responsif dan efektif, disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan mereka, dan tersedia selama 24 jam. Hak atas Proses dan Praktik Perawatan Kesehatan yang Aman : Pasien berhak mengharapkan praktik perawatan yang aman, termasuk identifikasi pasien yang akurat, pengelolaan transisi perawatan yang aman, dan pencegahan infeksi. Hak atas Tenaga Kesehatan yang Kompeten dan Berkualifikasi : Pasien berhak diberi perawatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi, keahlian, dan kompetensi sesuai dengan standar nasional dan internasional. Hak atas Produk Medis yang Aman dan Penggunaannya yang Rasional : Pasien berhak mengakses produk medis yang aman, termasuk obat-obatan, vaksin, dan teknologi medis, serta penggunaannya yang aman dan rasional. Hak atas Fasilitas Perawatan Kesehatan yang Aman dan Terlindungi : Pasien berhak diberi perawatan dalam fasilitas yang aman dan terlindungi, dengan desain

Berkunjung ke STM-GKE Mandomai

Asrama STM-GKE Mandomai
Pada hari Minggu, 1 September 2013, admin berkunjung ke Sekolah Teknik Menengah (STM) Gereja Kristen Evangelis (GKE) Mandomai. Sekolah ini terletak di Desa Saka Mangkahai, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Menurut keterangan yang disampaikan oleh Bapak Sangkalemo N. Singam, mantan kepala sekolah di STM ini, peletakan batu pertama sekolah ini dilakukan pada tahun 1965 dan diresmikan oleh Kepala Kanwil Pendidikan Kalimantan Tengah, Wilson Ngantung pada tahun 1967. Pendirian sekolah ini merupakan bantuan dari Basel Mission.
Ruang praktek kelas 3
Dari penuturan Bapak Sangkalemo, pada mulanya sekolah ini akan dibangun di Desa Barimba, Kecamatan Kapuas Hilir, tapi karena gereja tidak memiliki tanah yang mencukupi, maka dipindahkan ke Mandomai. Seandainya di Mandomai tidak ada tanah juga, maka sekolah ini akan dibangun di Sumatera. Sebelum Indonesia masuk G-20, bantuan dari Swiss untuk sekolah ini adalah 100%. Namun sejak Indonesia masuk G-20 dan dianggap sebagai negara yang sudah berkembang, maka bantuan dari Swiss hanya 25% saja dari biaya operasional sekolah ini.
Aula yang digunakan untuk kegiatan kebaktian
Pada awal masa pemerintahan Bapak Agustin Teras Narang, beliau membantu pembangunan asrama di sekolah ini. Asrama yang sanggup menampung sebanyak 80 orang ini sekarang tidak dihuni. Hal ini terjadi mengingat sebagian besar siswa sekolah ini berasal dari sekitar desa ini, jadi mereka tidak perlu menginap. Ketika admin berbincang dengan salah seorang siswa, kalau ada yang berasal dari luar daerah, maka mereka mengontrak rumah di sekitar sekolah ini.

Saat ini STM-GKE Mandomai masih menerima pesanan pembuatan mebel dari berbagai tempat. Meskipun mereka lambat mengerjakan pesanan tersebut, tapi kualitas kayu dan kualitas pekerjaan dapat mereka jamin memuaskan. Siswa yang lulus dari sekolah ini memang sudah siap untuk bekerja sebagai pembuat mebel yang terampil. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan