📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Berkunjung ke STM-GKE Mandomai

Asrama STM-GKE Mandomai
Pada hari Minggu, 1 September 2013, admin berkunjung ke Sekolah Teknik Menengah (STM) Gereja Kristen Evangelis (GKE) Mandomai. Sekolah ini terletak di Desa Saka Mangkahai, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Menurut keterangan yang disampaikan oleh Bapak Sangkalemo N. Singam, mantan kepala sekolah di STM ini, peletakan batu pertama sekolah ini dilakukan pada tahun 1965 dan diresmikan oleh Kepala Kanwil Pendidikan Kalimantan Tengah, Wilson Ngantung pada tahun 1967. Pendirian sekolah ini merupakan bantuan dari Basel Mission.
Ruang praktek kelas 3
Dari penuturan Bapak Sangkalemo, pada mulanya sekolah ini akan dibangun di Desa Barimba, Kecamatan Kapuas Hilir, tapi karena gereja tidak memiliki tanah yang mencukupi, maka dipindahkan ke Mandomai. Seandainya di Mandomai tidak ada tanah juga, maka sekolah ini akan dibangun di Sumatera. Sebelum Indonesia masuk G-20, bantuan dari Swiss untuk sekolah ini adalah 100%. Namun sejak Indonesia masuk G-20 dan dianggap sebagai negara yang sudah berkembang, maka bantuan dari Swiss hanya 25% saja dari biaya operasional sekolah ini.
Aula yang digunakan untuk kegiatan kebaktian
Pada awal masa pemerintahan Bapak Agustin Teras Narang, beliau membantu pembangunan asrama di sekolah ini. Asrama yang sanggup menampung sebanyak 80 orang ini sekarang tidak dihuni. Hal ini terjadi mengingat sebagian besar siswa sekolah ini berasal dari sekitar desa ini, jadi mereka tidak perlu menginap. Ketika admin berbincang dengan salah seorang siswa, kalau ada yang berasal dari luar daerah, maka mereka mengontrak rumah di sekitar sekolah ini.

Saat ini STM-GKE Mandomai masih menerima pesanan pembuatan mebel dari berbagai tempat. Meskipun mereka lambat mengerjakan pesanan tersebut, tapi kualitas kayu dan kualitas pekerjaan dapat mereka jamin memuaskan. Siswa yang lulus dari sekolah ini memang sudah siap untuk bekerja sebagai pembuat mebel yang terampil. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan