Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Penyuluhan AIDS Bagi Guru-Guru SDIT Al-Amin Kapuas

Pada hari Jum'at, 7 Desember 2013 bertempat di ruang kelas V, SDIT Al-Amin Kapuas dilaksanakan kegiatan penyuluhan AIDS bagi para guru SDIT Al-Amin Kapuas. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian kampanye Hari AIDS Sedunia. Dalam penyuluhan tersebut disampaikan hal-hal yang mempercepat penularan penyakit ini seperti makin cepatnya transportasi, urbanisasi, praktek seks yang serba boleh serta penggunaan obat terlarang dengan injeksi.

Sebagian penderita HIV/AIDS berada di negara-negara berkembang. Saat ini makin banyak ibu rumah tangga yang menderita HIV/AIDS. Hal ini mengakibatkan semakin banyaknya anak-anak yang menderita HIV akibat tertular dari air susu ibunya. Kondisi ini mengakibatkan produktivitas suatu negara menjadi menurun.

Selain itu juga ditampilkan video yang menggambarkan bagaimana perkembangbiakan virus HIV mulai dari bagaimana mereka memasuki suatu sel, sampai melipatgandakan dirinya, menggunakan apa-apa yang ada di dalam sel tersebut.

Para guru yang sebagian besar sudah menikah tersebut disuguhkan dengan simulasi penggunaan kondom. Dijelaskan bahwa kondom bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi bagi mereka yang menginginkan agar anak mereka bisa menyusu dengan ASI selama dua tahun. Selain itu juga dijelaskan bahwa bagi mereka yang mengalami ejakulasi dini, maka kondom dapat digunakan untuk mengurangi sensitifitas dari glans penis, sehingga hubungan seks bisa dilakukan agak lebih lama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan