Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Maulid Nabi Muhammad Bersama Ustadz Riza Muhammad

Ustadz Riza Muhammad menyampaikan hikmah maulid
Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Panitia Hari-hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Kapuas dilaksanakan di halaman depan Masjid Agung Al-Mukarram, Kuala Kapuas. Pembacaan Maulid Habsyi dilaksanakan oleh tim dari Masjid Agung Al-Mukarram sendiri. Sebelum acara maulid dimulai dilakukan penyerahan hadiah lomba gerak jalan 1 Muharram 1435 H dan pengukuhan Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Kapuas periode 2013-2018.
Antusian para penonton mendengar ceramah sang ustadz
Sesuai dengan harapan panitia, kegiatan Maulid ini berhasil menarik perhatian generasi muda, mengingat sang ustadz dikenal sebagai ustadz yang gaul. Ketika beliau naik ke atas panggung, para remaja putri langsung maju ke depan panggung sambil mengangkat kamera mereka untuk merekam gambar sang ustadz yang tampan dan bujangan ini. Panitia terpaksa meminta para remaja putri tersebut  untuk mundur dan duduk di depan panggung.

Suasana menjadi riuh ketika ustadz tersebut turun dari panggung utama dan naik ke panggung kecil yang ada di tengah para remaja putri. Akhirnya para penonton yang tadinya duduk akhirnya terpaksa berdiri karena para remaja putri dan penonton yang ada disekitar panggung sibuk merekam apa yang disampaikan ustadz dengan kamera mereka masing-masing.

Saat memberi ceramah beliau sempat meminta salah seorang penonton untuk naik ke atas panggung, dan yang beliau tunjuk adalah Ibu Siti Masnah. Banyak nasehat yang beliau sampaikan saat berada di panggung. Beliau mengajak para remaja untuk tidak hanya hapal dengan lagu-lagu yang sedang pop, tapi juga hapal dengan Qur'an. Beliau mengajak semua penonton untuk rajin melaksanakan shalat berjama'ah, terutama shalat berjama'ah Isya dan Subuh agar tidak dikatakan sebagai orang yang munafik.

Beliau menceritakan bagaimana beliau bisa menjadi seperti ini karena beliau pernah membantu orang yang perlu operasi dengan menjual mobil yang dimilikinya. Kemudian beliau mencontohkan bagaimana kalau membantu anak yatim akan mendapatkan banyak rezeki dari Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan