Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Hadits Jibril

H. Rusli Imus sedang memberi tausiyah di aula Pemkab Kapuas

Oleh: H. Rusli Imus

Tamu datang kepada Rasulullah, kemudian duduk dihadapan Rasulullah sampai lututnya hampir bertemu dengan Rasulullah. Tamu tersebut bertanya tentang Islam. Setelah dijawab dia membenarkan. Setelah itu dia bertanya tentang iman. Setelah dijawab oleh Rasulullah orang ini kembali membenarkan. Tamu tersebut bertanya lagi tentang Ihsan. Rasulullah menjawab: Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat Allah. Walaupun engkau tidak melihat Allah, maka sesungguhnya Allah melihatmu. Tamu tersebut membenarkan. Kemudian tamu tersebut keluar dan menghilang. Rasulullah lalu bertanya kepada Umar apakah dia kenal dengan orang yang baru datang tersebut. Umar menjawab bahwa dia tidak tahu. Rasulullah mengatakan bahwa orang tersebut adalah malaikat Jibril. Dia datang untuk mengajarkan kamu tentang agamamu.

Yang terakhir ini penting, bagaimana kita merasa bahwa aktivitas kita dilihat oleh Allah.

Pelajaran agama tidak bisa berakhir kapanpun. Catatan ketika belajar. Malaikat Jibril datang dengan pakaian yang bersih. Jadi kalau mau hadir dalam suatu majelis, datanglah dengan pakaian yang paling baik.
Socrates: berdirilah di depan cermin, kalau wajah dan penampilanmu bagus, maka keluarlah dan kerjakanlah yang baik, sehingga orang bisa melihatmu melakukan dua kebaikan. Kalau wajahmu tidak baik, maka keluarlah melakukan pekerjaan yang baik, sehingga engkau mendapatkan satu kebaikan.
Orang yang paling rapi adalah Rasulullah. Saat Rasulullah akan dikuburkan oleh Abu Bakar, beliau berkata, engkau harum saat hidup dan lebih harum saat meninggal.

Rukun Islam itu sebenarnya mudah. Pengakuan dua  kalimat syahadat. Shalat itu fardhu, kita yang punya keperluan. Ketika kita berkumur-kumur maka ribuan bakteri dikeluarkan dari mulut. Nabi pernah menanyakan kepada para sahabat. Kalau di depan rumahmu ada sungai, airnya bersih, engkau mandi lima kali sehari, apakah ada kotoran di tubuhmu. Kalau demikian, lima kali engkau berwudhu dan shalat lima kali sehari-semalam maka itu akan membersihkan seluruh dosa dari tubuhmu.

Hubungan kita dengan manusia lebih banyak dibandingkan dengan hubungan kita dengan Allah. Hubungan horizontal harus baik, hubungan vertikal juga harus baik. Orang yang datang umrah, kedatangannya harus lebih baik dibandingkan dengan sebelum berangkat.

Bijaknya Hamka, ketika cerita tentang Pak Haji dan Dokter. Sang haji dikenal sebagai orang yang pelit. Di depan rumahnya ada ikan asin yang sedang dijemur. Ada anjing yang menggigitnya. Kemudian anjing tersebut dilempar oleh pak haji dan kena kaki depannya. Datang dokter, dia membalut kaki anjing yang dilempar tersebut. Waktu buya Hamka ditanya mana yang lebih baik sang haji atau pak dokter. Buya Hamka berkata: Alangkah baiknya kalau sang haji bisa bersikap seperti dokter. Untung dia sudah haji, kalau belum haji, mungkin anjing tersebut mati.

Jangan makan berlebihan. Sekarang orang sakit karena kelebihan makan. Dulu orang sakit karena kurang makin. Makan pun diatur oleh Islam. Sebelas bulan bebas makan, satu bulan diatur makannya.
20 orang berangkat. Enam orang tidak puasa karena non-muslim. Yang tidak berpuasa rencananya mau makan jam 13.00 WIB. Tapi rombongan baru kembali jam 16.00 WIB. Yang enam hampir pingsan karena telat makan, sedangkan yang puasa tidak apa-apa. Ini terjadi karena antara keinginan dan realita berbeda, ini menimbulkan masalah.

Lapar fisik bisa diganti. Tapi lapar emosi tidak bisa diganti. Lapar emosi bisa membuat orang kelebihan makan.


Selama sistem zakat masih ada, maka Islam tidak bisa dikuasai. Zakat bisa digunakan 20% produktif, 80% konsumtif. Ini bisa memberdayakan masyarakat. Zaman Pak Burhanudin Ali pernah dicoba, namun kurang berjalan dengan baik. 

Tausiyah diatas disampaikan pada hari Jum'at, 21 Maret 2014 di aula Pemda Kabupaten Kapuas dalam rangka Kegiatan Keagamaan, Pembinaan Mental dan Moral Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang beragama Islam yang diselenggarakan oleh Badan Perijinan Terpadu dan Sekretariat KORPRI Kabupaten Kapuas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan