Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Jajan Sambil Beramal

Sri Handayani dan Siswa MTsN sedang menunjukkan coklat berlogo PMI
Kuala Kapuas (Inmas)  Jajan sambil beramal, itulah salah satu kegiatan siswa MTsN Selat yang dilakukan untuk mendukung program penggalangan dana yang digelar oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kapuas, Jum’at (11/4). Dukungan yang diberikan siswa dengan cara membeli produk makanan kecil berupa coklat berlogo PMI yang  telah disiapkan oleh petugas dari PMI Kapuas.

Kepala MTsN Selat Kapuas Sriyadi, M.Pd mengatakan, pihaknya selalu mendukung setiap even yang bertajuk  sosial seperti ini, sebab dengan kegiatan   ini akan menumbuhkan dan memupuk karakter siswa, saling berbagi dan peduli terhadap sesama.

“Melalui penggalangan dana dilingkungan madrasah, ini  merupakan salah satu wujud dukungan terhadap program yang telah direncanakan oleh PMI Kab. Kapuas,” jelas Kepala Madrasah.

Sementara itu Sri Handayani, Staff OD, Volunteers & Training PMI Kapuas mengatakan,  gerakan penggalangan dana melalui cara penjualan makanan kecil kepada siswa memiliki tujuan untuk memasyarakatkan gerakan jajanan sehat dilingkungan sekolah/madrasah. Pada kegiatan ini sifatnya sukarela, siswa tidak wajib untuk membeli, penjualan hanya kepada siswa yang berminat  saja.

“Coklat yang dijual tidak mengandung bahan pengawet, sehingga sangat aman bagi kesehatan siswa,” kata Sri Handayani.

Dana yang terkumpul dari hasil penjualan  lanjut Sri Handayani, akan digunakan untuk mendukung  kegiatan sosial yang dilakukan oleh PMI Kapuas. Adapun  sambutan  siswa madrasah ini cukup baik, ini terlihat dari banyaknya siswa yang berminat untuk membeli produk yang ditawarkan.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas antusiasme seluruh siswa, semoga sumbangan yang diberikan sebagai amal ibadah,” katanya (andg)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan