Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Jajan Sambil Beramal

Sri Handayani dan Siswa MTsN sedang menunjukkan coklat berlogo PMI
Kuala Kapuas (Inmas)  Jajan sambil beramal, itulah salah satu kegiatan siswa MTsN Selat yang dilakukan untuk mendukung program penggalangan dana yang digelar oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kapuas, Jum’at (11/4). Dukungan yang diberikan siswa dengan cara membeli produk makanan kecil berupa coklat berlogo PMI yang  telah disiapkan oleh petugas dari PMI Kapuas.

Kepala MTsN Selat Kapuas Sriyadi, M.Pd mengatakan, pihaknya selalu mendukung setiap even yang bertajuk  sosial seperti ini, sebab dengan kegiatan   ini akan menumbuhkan dan memupuk karakter siswa, saling berbagi dan peduli terhadap sesama.

“Melalui penggalangan dana dilingkungan madrasah, ini  merupakan salah satu wujud dukungan terhadap program yang telah direncanakan oleh PMI Kab. Kapuas,” jelas Kepala Madrasah.

Sementara itu Sri Handayani, Staff OD, Volunteers & Training PMI Kapuas mengatakan,  gerakan penggalangan dana melalui cara penjualan makanan kecil kepada siswa memiliki tujuan untuk memasyarakatkan gerakan jajanan sehat dilingkungan sekolah/madrasah. Pada kegiatan ini sifatnya sukarela, siswa tidak wajib untuk membeli, penjualan hanya kepada siswa yang berminat  saja.

“Coklat yang dijual tidak mengandung bahan pengawet, sehingga sangat aman bagi kesehatan siswa,” kata Sri Handayani.

Dana yang terkumpul dari hasil penjualan  lanjut Sri Handayani, akan digunakan untuk mendukung  kegiatan sosial yang dilakukan oleh PMI Kapuas. Adapun  sambutan  siswa madrasah ini cukup baik, ini terlihat dari banyaknya siswa yang berminat untuk membeli produk yang ditawarkan.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas antusiasme seluruh siswa, semoga sumbangan yang diberikan sebagai amal ibadah,” katanya (andg)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas