📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Keutamaan Bulan Sya’ban

Ustadz Suriani Jiddy, Lc
Oleh : Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Pengantar
  • Diapit Rajab dan Ramadhan, orang sering lupa
  • Aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa
  • Rasulullah melaksanakan puasa di bulan Sya’ban sebulan penuh. Rasulullah tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Suatu tahun, Rasulullah pernah berpuasa sebulan penuh pada bulan Sya’ban. Kata sebulan penuh itu tidak selalu berarti 29 atau 30 hari, tapi mayoritas pada hari-harinya, misalnya 25 hari.

Waktu-waktu diangkatnya amal
Laporan malaikat: harian, mingguan, tahunan, akhir

Harian : adapun dalil tentang diangkatnya laporan harian – tidak ada satu perkataanpun dari lisan kita melainkan akan dicatat. Catatan tersebut akan disampaikan kepada Allah SWT. Rasulullah mengatakan lima kalimat: Allah tidak pernah tidur, Allah tidak pantas untuk tidur, Allah turunkan timbangan dan menaikkannya, diangkat kepada Allah amal perbuatan yang dilakukan siang hari sebelum datangnya malam, sebaliknya perbuatan malam disampaikan pada akhir malam.

Mingguan: amal perbuatan manusia akan dilaporkan dua kali seminggu: Senin dan Kamis. Setiap mu’min akan diampuni Allah kecuali orang yang bermusuhan. Tidak halal bagi seorang Muslim tidak tegur sapa dengan saudaranya selama tiga hari.

Tahunan: adapun yang tahunan adalah – bulan sya’ban adalah bulan lalai, dimana diangkat amal kepada Allah SWT. Pada bulan Sya’ban adalah bulan dimana amal diangkat. Tidak khusus pada pertengahan bulan saja. Khusnul khatimah: lagi ngaji meninggal, lagi berbuat kebaikan meninggal.

Ada ulama Mesir yang dapat dua karomah: meninggal pada hari Jum’at. Barangsiapa yang meninggal pada hari Jum’at akan aman dari siksa kubur. Meninggal saat sujud.

Hikmah Puasa Bulan Sya’ban
  • Bulan sya’bah adalah bulan tempat manusia lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah – seperti ketika di pasar- maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa. Abu Sholeh mengatakan: Sesungguhnya Allah tertawa melihat orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar adalah tempat orang-orang lalai dari mengingat Allah. Tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar, karena banyak orang yang lupa. Kalau tidak perlu tidak usah ke pasar.
  • Nabi SAW biasanya berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang beliau menunda puasa tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban. Jadi Nabi SAW apabila memasuki bulan Sya’ban sedangkan di bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu. Sehingga puasa sunnah beliau menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
  • Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 234-243).

Hukum Puasa Nishfu Sya’ban
Kedudukan hadits Nishfu Sya’ban

Sunan Ibnu Majah 1378:
Jika datang malam nishfu sya’ban, maka lakukanlah qiyamul laill dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman: “Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni dia, adakah orang yang minta rizki kepada-Ku, maka akan Aku beri dia rizki, adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, adakah demikian, adakah demikian? (Allah mengatakan hal itu) sampai terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah: 1/421), Al bayhaqi dalam Syu’abil Iman: 3/378)

Status hadits
  • Hadits ini maudhu’/palsu
  • Rawi yang bernama Ibnu Abi Sabroh (Abu Bakar) tertuduh dusta, sebagaimana dalam Taqrib Al Hafizh
  • Imam Ahmad dan gurunya (Ibnu Ma’in) berkata tentangnya: “Dia adalah rawi yang memalsukan hadits.”
  • Al Furqan: IX/1430/2009


Penjelasan Ulama tentang Menghidupkan Malam Nishfu Sya’ban
  • Al Hafidz Al Iraqi – hadits tentang shalat pada malam nishfu sya’ban palsu dan dusta terhadap Rasulullah SAW
  • Berkata Imam Nawawi shalat yang dikenal dengan nama Shalat Roghaib atau shalat yang dilakukan pada malam nishfu sya’ban sebanyak 100 raka’at. Dua shalat ini bid’ah yang tercela. Dan jangan kita tertipu karena shalat ini ditulis dalam kitab Ihya Ulumuddin. Jangan tertipu dengan hadits-hadits tentang shalat itu karena semuanya adalah bathil. Syaikh bin Baz mengatakan setelah menjelaskan ayat dan hadits, jelaslah bagi orang yang ingin mencari kebenaran bahwa  menghidupkan malam nishfu sya’ban dan mengkhususkan malam tersebut untuk beribadah, maka itu tidak ada contoh dari Rasulullah SAW. Syaikh Rasyid Ridha: Allah tidak pernah mensyariatkan kepada orang-orang beriman untuk menghidupkan malam tersebut. Yusuf Qarhawi: tidak ada satu hadits pun yang shahih yang berasal dari Rasulullah SAW. Apa-apa yang dilakukan pada malam nishfu sya’ban, maka semuanya tidak ada dasarnya dari Rasulullah SAW.

Hukum Puasa Setelah Pertengahan Bulan Sya’ban

Diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Majah dari Abu Hurairah ra sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Kalau telah memasuki pertengah Sya’ban, maka janganlah berpuasa.” (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Tirmidi)

Janganlah kalian mendahului bulan Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua hari, melainkan seseorang yang (terbiasa) berpuasa, maka berpuasalah.” (Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah)

Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dari Aisyah ra dia berkata, biasanya Rasulullah berpuasa pada seluruh bulan Sya’ban. An Nawawi berkata: “Ungkapan biasanya Rasulullah SAW berpuasa pada seluruh bulan Sya’ban. (Maksudnya) berpuasa di bulan Sya’ban kecuali sedikit (beberapa hari yang tidak berpuasa).”

Hadits ini menunjukkan dibolehkannya berpuasa setelah pertengahan bulan Sya’ban, akan tetapi bagi siapa yang ingin menyambung dengan puasa sebelumnya.

Mayoritas ulama melemahkan hadits larangan berpuasa setelah pertengahan Sya’ban. Berdasarkan hal itu mereka mengatakan, tidak dimakruhkan berpuasa setelah pertengahan sya’ban.

Kesimpulan: kalau sudah terbiasa puasa sunnah, tidak dilarang. Yang dikhawatirkan oleh para ulama adalah kalau kita loyo duluan. Yang terbiasa puasa Senin-Kamis, puasa Nabi Daud silahkan untuk puasa setelah pertengahan bulan Sya’ban.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan