Menghargai Kekayaan Alam yang Sering Kita Lupakan

Gambar
Semak-semak di Jalan Jendral Sudirman, Kuala Kapuas Di tengah upaya kota-kota besar di seluruh dunia untuk menghijaukan kembali ruang-ruang mereka, kita yang hidup di tempat-tempat kaya akan alam seperti Kalimantan sering kali lupa bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang begitu berharga. Ketika kita melihat vegetasi liar dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar kita, mungkin terlintas keinginan untuk “merapikan” atau mengubahnya menjadi lebih teratur. Namun, justru di sinilah letak keistimewaan yang sering dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Di kota besar, orang-orang berjuang untuk menanam pohon dan mengembalikan sedikit nuansa hijau yang hilang. Sementara di Kalimantan, kita sudah dikelilingi oleh kekayaan alam ini setiap hari. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa melihat ini sebagai aset yang harus dijaga, bukan dihilangkan. Dengan menyadari bahwa setiap semak dan pohon liar adalah bagian dari ekosistem yang seimbang, kita bisa belajar untuk lebih meng...

Maulid Habsyi Dimata Salah Satu Warga Kapuas

Kelompok Maulid Habsyi Nurul Iman

Pada setiap kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di kabupaten kapuas, khususnya peringatan hari hari besar Islam, maka Maulid Habsyi tidak pernah tertinggal. Maulid ini hampir menjadi trade mark untuk PHBI.

Masyarakat yang mendengar maulid ini tampak khusyu' mendengar pembacaan maulid habsyi meskipun mereka tidak mengerti apa yang mereka dengar. Mungkin seperti orang yang yang menyukai konser band luar negeri meskipun mereka tidak mengerti apa yang dinyanyikan oleh penyanyinya, mereka bisa merasa senang.

Nilai tambah dari maulid ini adalah sebuah keyakinan bahwa mereka akan mendapatkan pahala dengan ikut membaca shalawat secara bersama sama. Semua yang dibaca dalam maulid habsyi adalah tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW berikut dengan berbagai teladan perilaku yang patut untuk ditiru. Sayang sebagian besar masyarakat tidak mengerti apa yang mereka dengar.

Pembacaan maulid habsyi merupakan salah satu cara untuk mengajak generasi muda agar dekat dengan kegiatan pengajian. Umumnya pemain terbang-nya adalah anak-anak muda. Sedangkan para hadirin dalam PHBI umumnya adalah orang dewasa dan orang tua.

Jasa yang diterima oleh kelompok Habsyi biasanya tidak banyak, namun banyak yang ikut kelompok ini bukan untuk mendapatkan uang sakunya tapi kesempatan untuk bisa mengekspresikan dirinya. Para pembaca maulid ini mulai dari anak kecil sampai orang tua.

Maulid ini biasanya dibacakan sebagai penarik perhatian dari para undangan bahwa acara akan dimulai. Umumnya pembacaan maulid ini dilakukan satu jam sebelum acara dimulai. Kadang kadang maulidnya berakhir agak larut sehingga ceramahnya pun menjadi larut dimulainya.

Bagi mereka yang sudah bertahun-tahun mendengarkan Maulid Habsyi maka biasanya mereka akan hapal akan syairnya. Bahkan mereka yang sejak kecil mendengarkan syair maulid ini bisa menyanyikannya dengan sangat fasih, apalagi bila bacaan Qurannya bagus.

Umumnya para penceramah diminta untuk membacakan doa yang mengakhiri pembacaan Maulid Habsyi. Jadi ini adalah ketrampilan yang disarankan untuk dimiliki oleh penceramah yang sering berceramah dilingkungan masyarakat yang sering membaca maulid habsyi.

Potongam maulid :
Ahmad ya habibi, Ahmad ya habibi, Ahmad ya habibi, ya habibi salam 'alaika, salam 'alaika.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas