Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Takwa Menurut Ali bin Abi Thalib

Suasana Buka Puasa Bersama di Panti Asuhan Budi Sejahtera
Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Semoga kita dipanjangkan umur dan dikaruniai kesehatan sehingga dapat melaksanakan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya sehingga dapat meraih ketakwaan, sebagaimana firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kamu untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S. Al Baqarah, 2: 183)

Pengertian takwa oleh Ali bin Abi Thalib. Beliau mengatakan bahwa takwa adalah:

Takut kepada Allah. Yang dimaksud takut kepada Allah adalah takut kepada siksa, azab, dan murka Allah SWT.

“Sesungguhnya orang yang takut kepada Tuhannya bagi mereka ampunan dan pahala yang sangat besar.” (Q.S. Al Mulk)

Kita takut pada azab Allah di dunia, kubur dan akhirat. Allah akan menimpakan azab kepada orang yang durhaka kepada-Nya. Orang yang beriman akan diberikan keberkahan.

“Seandainya penduduk suatu negeri beriman kepada Allah, dibukakan pintu keberkahan dari langit dan bumi, akan tetapi mereka mendustakan nikmat Allah, kami akan mengazab mereka karena kedurhakaan yang mereka lakukan.”

Kita takut dengan azab di kubur. Kita beriman pada nikmat dan siksa kubur. Nikmat diberikan kepada orang-orang yang bertakwa. Siksa kubur ditimpakan kepada orang yang durhaka kepada-Nya.

Sahabat Utsman bin ‘Affan ketika memasuki kuburan menangis sejadi-jadinya sampai air matanya membasahi jenggotnya. Salah seorang sahabat bertanya, “Ketika dibacakan tentang surga dan neraka engkau tidak menangis, tapi ketika memasuki kuburan engkau menangis?”

Utsman menjawab “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: Kubur adalah pintu gerbang akhirat, barangsiapa yang selamat di kubur, langkah selanjutnya mudah. Barangsiapa yang tidak selamat di kubur, apa yang akan dialami selanjutnya akan lebih berat.”

Orang seperti Utsman tatkala melihat kubur demikian takut, padahal beliau sudah dijamin dengan surga. Rasulullah mengajarkan kepada kita do’a agar berlindung dari azab kubur: Ya Allah aku berlindung kepada engkau dari kekafiran, kefakiran dan siksa kubur.

Orang-orang yang durhaka kepada Allah akan mendapat azab dari Allah SWT.

Makna takwa yang kedua adalah mengamalkan Qur’an. Sikap kita terhadap Qur’an adalah membaca Qur’an. Membaca Qur’an menjadi satu hal yang tidak bisa ditinggalkan. Rasulullah SAW menyampaikan janji Allah bagi orang-orang yang suka membaca Qur’an: 

“Barangsiapa yang membaca satu huruf saja dari Qur’an akan mendapatkan kebaikan. Kebaikan itu akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Tidaklah aku katakan alif lam mim itu satu huruf, tapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf dan mim itu satu huruf.”

“Bacalah Qur’an karena Qur’an pada hari kiamat akan menjadi syafa’at kepada orang yang membacanya.” 

“Pada waktu itu orang lari dari saudaranya, lari dari ibu dan bapaknya, masing-masing sibuk mengurus urusannya masing-masing." Pada saat itu Qur’an datang memberikan syafa’at.

Kewajiban kedua adalah memahami Qur’an. Setelah itu kita  harus mengamalkan Qur’an. Qur’an mengajarkan kita untuk santun kepada anak-anak yatim. Kita harus berbakti kepada orang tua. 

Nasehat Rasulullah kepada orang yang orang tuanya sudah meninggal, “Apabila seseorang mati maka terputus amalnya kecuali tiga: ...... anak saleh yang mendo’akan. Semua amal saleh yang kita lakukan akan sampai kepada orang tua yang sudah melahirkan kita.
Pahala silaturahim kita sampai kepada orang tua. Inilah pentingnya kita berbuat amal saleh. Sekecil apapun amal saleh akan sampai kepada orang tua yang sudah meninggal dunia.

Makna takwa yang ketiga adalah ridho dengan yang sedikit.

Makna takwa yang terakhir adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Kita tidak hidup selamanya. Sepanjang-panjang hidup manusia tetap ada finalnya. Ini suatu fakta yang kita hadapi. Kita harus mempersiapkan diri menghadapi suatu kepastian. Kita pasti akan masuk kubur, kita pasti akan ditanya.


Disampaikan di aula Panti Asuhan Budi Sejahtera, Jl. Jawa, Kuala Kapuas pada hari Minggu, 13 Juli 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan