Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Mati Satu Tumbuh Seribu

Tumbuh kembali setelah dipotong
Sebagian besar tumbuhan bila di potong batangnya, maka dia akan menumbuhkan lagi cabang-cabang baru yang jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya.
Cabang baru tumbuh dari pohon mangga
Sifat ini patut kita tiru sebagai manusia. Bila kita sedang dalam sebuah proses untuk menjadi besar maka tidak perlu takut dengan tantangan, halangan, kesalahan, kegagalan. Jadilah seperti tumbuhan, yang mereka bisa bangkit kembali setelah jatuh, yang bisa tumbuh lagi setelah dipotong batangnya. Kegagalan, tantangan, halangan, kesalahan harusnya bisa membuat kita lebih baik dari sebelumnya, bahkan bisa membuat prestasi yang luar biasa pada masa mendatang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas