Piagam Hak-Hak Keselamatan Pasien

Gambar
  Hak atas Perawatan yang Tepat Waktu, Efektif, dan Sesuai : Pasien berhak menerima perawatan yang responsif dan efektif, disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan mereka, dan tersedia selama 24 jam. Hak atas Proses dan Praktik Perawatan Kesehatan yang Aman : Pasien berhak mengharapkan praktik perawatan yang aman, termasuk identifikasi pasien yang akurat, pengelolaan transisi perawatan yang aman, dan pencegahan infeksi. Hak atas Tenaga Kesehatan yang Kompeten dan Berkualifikasi : Pasien berhak diberi perawatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi, keahlian, dan kompetensi sesuai dengan standar nasional dan internasional. Hak atas Produk Medis yang Aman dan Penggunaannya yang Rasional : Pasien berhak mengakses produk medis yang aman, termasuk obat-obatan, vaksin, dan teknologi medis, serta penggunaannya yang aman dan rasional. Hak atas Fasilitas Perawatan Kesehatan yang Aman dan Terlindungi : Pasien berhak diberi perawatan dalam fasilitas yang aman dan terlindungi, dengan desain

Bahaya Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme)

Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc
Empat hal yang harus didalami oleh seorang Muslim yaitu : Ilmu, Amal, Dakwah dan Sabar, agar tidak tergolong manusia yang rugi.
Sekularisme, pluralisme dan liberalisme sudah masuk dalam semua aspek kehidupan kita.
Sekularisme (menurut MUI)
  • Sekularisme agama adalah memisahkan urusan dunia dari agama
  • Agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan
  • Sedangkan hubungan sesama manusia hanya berdasarkan kesepakatan sosial
Dalam Qur'an ada hablum minallah dan hablum minannaas. Dalam paham sekuler hal ini dibedakan.
Pluralisme (menurut MUI):
  • Prularisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif, oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah.
  • Pluralisme agama juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga
Lieberalisme (menurut MUI):
  • Liberalisme agama adalah memahami nash-nash agama (Al-Qur'an & Sunnah) dengan menggunakan akal pikiran yang bebas
  • Dan hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.
Fatma MUI (ditetapkan di Jakarta, 21 Jumadil Akhir 1426 H / 28 Juli 2005 M)
  1. Pluralisme, sekularisme dan liberalisme agama sebagaimana dimaksud pada bagian pertama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.
  2. Umat Islam haram mengikuti paham pluralisme, sekularisme dan liberalisme agama
  3. Dalam masalah aqidah dan ibadah, umat Islam wajib bersikap eksklusif, dalm arti haram mencampuradukkan aqidah dan ibadah umat Islam dengan aqidah dan ibadah pemeluk agama lain.
  4. Bagi masyarakat muslim yang tinggal bersama pemeluk agama lain (Pluralitas agama), dalam masalah sosial yang tidak berkaitan dengan aqidah ibadah, umat Islam bersifat inklusif, dalam arti tetap melakukan pergaulan sosial dengan pemeluk agama lain sepanjang tidak saling merugikan.
Pokok-pokok Pikiran Jaringan Islam Liberal
  1. Umat Islam tidak boleh memisahkan diri dari umat Iain, sebab manusia adalah keluarga universal yang memiliki kedudukan sederajat. Karena itu larangan perkawinan antara wanita muslimah dengan pria non muslim sudah tidak relevan lagi.
    1. Dalam hadits Rasulullah mengatakan ada orang yang pagi hari beriman, sore hari kafir. Hal itu disebabkan oleh fitnah. Fitnah itu ada dua: syahwat dan syubhat. Syahwat adalah makssiat yang dilakukan oleh manusia. Semakin hari semakin bertambah. Syekh Abdul Hamid Qisk – syetan belajar maksiat sama manusia, karena syetan saja tidak mampu melakukannya. Syekh Muhammad Hassan – sebanyak apapun maksiat yang dilakukan oleh manusia, lebih besar bahaya syubhat. Maksiat semua orang tahu (judi, zinah, dll), sedangkan syubhat tidak semua orang tahu. Orang yang awam tidak tahu.
    2. Dalam kajian aqidah ada al wara' dan al bara' (loyaliltas dan anti loyalitas). Cinta karena Allah adan benci karena Allah. Dalam hal ini manusia tidak sama. Dalam Qur'an orang beriman disebut sebagai khairul bariyah dan orang kafir disebut sebagai syarrul bariyah.
    3. Larangan wanita muslimah dengan non muslim ada dalam Qur'an. Kalau mereka mengatakan bahwa Qur'an sudah tidak relevan lagi, maka mereka sudah murtad karena lalai.
  2. Produk hukum Islam klasik (fiqh) yang membedakan antara muslim dengan on muslim harus diamandemen berdasarkan prinsip kesederajatan universal manusia.
    1. Menurut mereka perlu dibuat fiqh lintas agama yang tidak membedakan manusia berdasarkan agama.
  3. Agama adalah urusan pribadi, sedangkan urusan negara adalah murni kesepakatan masyarakat secara demokratis. Hukum Tuhan itu tidak ada. Hukum mencuri, zina, jual beli, dan pernikahan itu sepenuhnya diserahkan kepada umat Islam sendiri sebagai penerjemahan nilai-nilai universal.
  4. Muhammad adalah tokoh historis yang harus dikaji secara kritis karena beliau adalah juga manusia yang banyak memiliki kesalahan.
    1. Mereka bilang bahwa tidak ada jaminan Muhammad akan masuk surga karena beliau adalah manusia biasa. Mereka mungkin lupa bahwa Qur'an mengabadikan ucapan Rasulullah: Qul ana basyarun mitslukum – saya adalah manusia biasa seperti kalian. Bagian ini dipenggal. Lanjutannya : yuuha ilayya – diwahyukan kepadaku, bagian ini dibuang. Sifat Rasulullah adalah manusia biasa. Ketika istri dan pamannya meninggal beliau bersedih, sampai tahun kematian tersebut disebut sebagai tahun kesedihan. Yang membedakan Rasulullah dengan manusia biasa adalah beliau menerima wahyu dari Allah. Apa yang beliau lakukan berasal dari Allah dan beliau ma'shum dari kesalahan. Wama yuntiqu 'anil hawa, in huwa illa wahyu yuuha, ucapannya bukan berasal dari hawa nafsu, melainkan berasal dari wahyu.
    2. Dalam surat Al Baqarah disebutkan fungsi Qur'an adalah sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Dalam ayat yang lain disebutkan sebagai petunjuk bagi manusia. Al-Qur'an mestinya dijadikan petunjuk bagi semua agama, apapun agamanya, Cuma saja, orang-orang beriman saja yang merespon ini. Yang siap menjadikan Qur'an sebagai petunjuk. Allah itu bukan Tuhan orang Islam saja, tapi Tuhan semua makhluk (seluruh alam). Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Bagaimana menjadikan Qur'an sebagai petunjuk? Kitab (Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya. Ini yang tidak dimliki oleh orang-orang sepilis karena mereka meragukan kebenaran Qur'an. Bagaimana mereka bisa menjadikan Qur'an sebagai petunjuk. Bagaimana Qur'an bisa dijadikan sebagai petunjuk kalau kita meragukan kebenaran Qur'an.
Tambahan:
Kita berada di akhir zamannn dimana fitnahnya sepergi gelombang dilaut yang tidak ada habis-habisnya. Oleh karena itu kita harus terus menuntut ilmu. Tidak ada ibadah yang lebih baik daripada menuntut ilmu.
 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan