MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

Belajar Dari Wildan (Yang Hapal Qur'an Dalam Waktu 2 Bulan)

Wildan (tengah) bersama Ustadz Suriani Jiddy, Lc (paling kanan)
Selesai shalat tarawih di Masjid Al-Ihsan, Kuala Kapuas, Jum'at 19 Juni 2015 admin berbincang dengan Wildan tentang pengalamannya menghapalkan Qur'an dalam waktu 2 bulan. Admin menanyakan bagaimana dia bisa menghapalkan Qur'an dalam waktu secepat itu. Wildan menjelaskan bahwa setiap hari dia mengkhatamkan Qur'an berkali-kali. Karena seringnya dia mengkhatamkan Qur'an tersebut, dia cepat menyetorkan hapalannya. Pada awalnya dia hanya bisa setor sekitar 10 halaman sehari dengan susah payah. Tapi hari-hari berikutnya jumlah setorannya makin bertambah, bahkan dalam sehari dia bisa menyetor beberapa juz.

Wildan menceritakan tentang sosok gurunya yaitu DR. KH. Ali Akhmadi, MA, Al Hafidz. Sang guru mengajak para santrinya untuk membiasakan shalat witir sebelum tidur. Biasanya shalat ini dimulai pukul 22.00 WIB. Hebatnya shalat itu meskipun cuma tiga rakaat tapi bisa berakhir pukul 03.00 WIB. Saat dia pertama kali mengikuti shalat yang panjang tersebut, kakinya agak sakit karena lama berdiri, tapi lama-lama sudah terbiasa. Pada awalnya sering merasa ngantuk di tengah shalat, tapi dengan berlalunya waktu, terasa kenikmatan yang luar biasa saat mendengarkan bacaan tersebut dan menjadi tidak mengantuk.

Saat mendengar kisah ini, admin langsung mengaitkannya dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah dalam shalatnya. Kenikmatan berdialog dengan Allah SWT membuat waktu menjadi berlalu sangat cepat. Menurut keterangan Wildan, bagi para penghapal Qur'an, bacaan satu juz seperti membaca satu lembar Qur'an saja.

Wildan menjelaskan bahwa DR. Ali Akhmadi tidak memberikan cara tertentu untuk menghapal Qur'an, yang beliau minta adalah konsentrasi dalam menghapal Qur'an. Beliau bahkan tidak menerapkan aturan yang ketat kepada santrinya dalam menghapal Qur'an. Karena menurut beliau orang yang sudah berniat untuk menghapal Qur'an tentu tidak akan macam-macam.

Saat ditanya tentang rencana ke depan, Wildan menyampaikan bahwa ia ingin segera menyelesaikan muroja'ahnya kemudian mengambil sanad dari DR. Ali Akhmadi yang memiliki 10 sanad qiraat. Setelah itu dia ingin melanjutkan pendidikan ke University of Madinah dan mengambil spesialisasi Qur'an.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas