Oleh:
Ustadz Suriani Jiddy, Lc
Al Wala Wal
Bara merupakan pilar keimanan. Topik ini sangat penting untuk dibicarakan.
Kedudukan
5. Pahala
yang sangat besar bagi orang yang mencintai karena Allah
Dalilnya
yaitu Hadits 7 Golongan (HR. Bukhari & Muslim)
7 golongan
yang akan mendapatkan perlindungan dimana tidak ada perlindungan kecuali
perlindungan Allah SWT:
- Pemimpin yang adil (pemimpin yang
tidak zalim). Syeikh Utsaimin – pemimpin yang adil adalah pemimpin yang
menegakkan syariat Allah. Pemimpin yang berhukum dengan hukum Allah. Adil itu
artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya. Ketika kita tidak menempatkan
sesuatu pada tempatnya, kita tidak berbuat adil. Yang tidak berbuat adil berarti
zalim. Allah SWT yang mencipkakan kita, tahu kemaslahatan kita. Untuk
mengetahui kemaslahatan kita. Kita harus mengikuti aturan Allah SWT. Kalau kita
tidak mengikuti aturan Allah berarti kita tidak menempatkan sesuatu pada
tempatnya (tidak adil).
- Pemuda yang tumbuh dan dibesarkan
dalam suasana ibadah kepada Allah SWT. Secara spesifik Rasulullah menyebutkan
kata pemuda. Pemuda adalah satu tahapan yang khas yang berbeda dengan yang
lain.
- Seseorang yang hatinya terpaut
dengan masjid. Merasa punya ketergantungan dengan masjid. Ada orang yang tidak
bisa tertidur kecuali harus mengkonsumsi obat tidur. Orang ini tergantung pada
obat tidur.
- Dua orang yang saling mencintai
karena Allah, bukan karena harta, kedudukan. Kalau mereka berkumpul,
berkumpulnya karena Allah. Berpisahnya pun karena Allah.
- Seseorang yang dirayu oleh seorang
wanita yang punya kedudukan dan cantik, kemudian mengatakan aku takut kepada
Allah.
- Seseorang yang bersedekah kemudian
dia menyembunyikan sedekahnya sampai tangan kirinya saja tidak tahu apa yang
diinfaq-kan oleh tangan kanannya.
- Seseorang yang senantiasa berzikir
kepada Allah dalam kesendiriannya kemudian dia menangis. Menangis karena takut
kepada Allah SWT.
Jadi orang
yang saling mencintai karena Allah akan mendapatkan perlindungan dari Allah
pada hari dimana tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah.
Pemimpin yang
adil disebut sebagai bagian pertama menunjukkan bagaimana pentingnya kedudukan
pemimpin yang adil. Yang enam
dibawahnya, apabila suatu umat memiliki pemimpin yang adil, masyarakatnya akan
baik. Pemuda yang sholih merupakan buah dari pemimpin yang adil. Kalau
pemudanya tidak sholih, berarti pemimpinnya tidak adil. Jika
pemimpinnya adil, masjid akan ramai. Kalau tidak adil, masjidnya sepi.
Ada
ungkapan: kualitas seorang pemimpin sangat ditentukan oleh kualitas
masyarakatnya. Jadi bagaimana pemimpin kita, begitulah kita atau sebaliknya. Kalau kita
ingin pemimpin kita adil, maka mulailah dari masjid. Ajak orang untuk
senantiasa shalat berjama’ah. Kalau masjid ramai, maka Allah akan memberi
hadiah kepada kita berupa pemimpin yang shalih. Masyarakat
yang diliputi oleh saling kasih sayang dan bukan yang saling membenci.
6.
Al-Qur’an memerintahkan untuk mendahulukan hubungan ini daripada hubungan lain.
Q.S.
At-Taubah, 9: 24 -
Katakanlah:
“Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isterei, kaum keluargamu,
harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya,
dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan
Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang fasik.
Jika
kedelapan hal ini lebih kamu dahulukan dari cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan
berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.
Kedelapan ini disebut oleh sebagian ulama sebagai tarikan bumi. Yang tiga
disebut sebagai tarikan langit. Tarikan bumi lebih banyak dari tarikan langit.
Ini menunjukkan beratnya tarikan dunia.
Q.S. Al
Mujadilah, 58: 22 -
Kamu tak
akan mendapati kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka berkasih
sayang, (mencintai) orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya walaupun mereka itu
adalah bapak, anak, saudara atau kaum kerabat.
Ke-7
- Akidah
ini merupakan syarat sahnya ucapan syahadat yang menyebabkan seseorang masuk
Islam
- Karena
salah satu syarat sahnya syahadat adalah mencintai makna dan konsekuensi
syahadat itu sendiri
- Bahkan
juga mencintai orang yang mengucapkannya, menyeru kepadanya dan membenci para
penentangnya.
Ustadz Abu
Deedat, di Indonesia tidak kurang dari 250 aliran sesat. Itu yang bisa
diketahui. Ustadz Muhammad Amin Jamaludin menyebutkan jumlah yang jauh lebih
banyak, tidak kurang dari 400 aliran dan paham sesat yang ada di Indonesia.
Kita tidak boleh mencintai mereka.
Ke-8
- Orang
yang mencintai sekutu selain Allah beserta agamanya
- Membenci
Allah agama-Nya serta penganutnya, maka dia adalah kafir.
Ada aliran
sesat di Jawa yang merelakan diri dikumpuli oleh pimpinannya. Waktu dikumpulinya
itu ditonton oleh anggota yang lain. Kok ada kelompok seperti ini dan
pengikutnya banyak. Sulit membayangkan ada orang yang bergabung dengan kelompok
itu.
Ada dua
sebab pokok aliran sesat bisa berkembang:
- Dangkalnya
akidah yang benar
- Minimnya
pemahaman kita terhadap aliran tersebut. Misalnya Syi’ah. Sekarang sudah
berkembang. Tidak mustahid di Indonesia kelak ada revolusi Syi’ah. Bukan tidak
mungkin Indonesia akan di Syiria-kan oleh Syi’ah. Bagaimana mungkin orang akan
menerima kitab yang tidak sesuai dengan Qur’an.
Q.S. Al
Maidah, 5: 51
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu), sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa, diantara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Orang yang
mencintai sekutu selain Allah termasuk agamanya, maka kafir.
Masalah
memilih non Muslim sebagai pemimpin, mereka tidak dikatakan kafir. Mereka
berbuat maksiat. Orang yang bermaksiat tidak disebut sebagai kafir. Kecuali
menghalalkan apa yang Allah haramkan, maka dia kafir.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!