Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Akidah Syi'ah Tentang Orisinalitas Al Qur'an


Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Banyak orang yang tertarik pada Syi'ah karena:
  • Tidak banyak orang yang mengetahui kesesatan Syi'ah
  • Tidak banyak orang Islam yang mengetahui akidah Islam yang benar

Setiap Jum'at sore ada kajian akidah di Masjid Ar-Rahman. Selain belajar akidah, kita juga perlu tahu berbagai aliran yang menyimpang. Dulu waktu kuliah ada mata kuliah aliran-aliran sesat / menyimpang.

Materi diambil dari Buku Panduan MUI: Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia dan Majalah Al Furqon -  Tikaman Syi'ah Terhadap Agama Islam; An-Najah – Indonesia diambang revolusi Syi'ah.

3 tema yang dijelaskan:
  • Tentang Qur'an
  • Tentang Sahabat
  • Tentang Wilayah

Perkembangan kelompok Syi'ah di Indonesia dan metode penyebarannya.
3 generasi :

Generasi pertama, sebelum meletus revolusi Iran tahun 1979, Syi'ah sudah ada di Indonesia, baik Imamiyah, Zaidiyah maupun Isma'iliyah. Mereka menyimpan keyakinan itu untuk diri mereka sendiri dan untuk keluarga yang sangat terbatas.

Generasi kedua, didominasi oleh kalangan intelektual, kebanyakan berasal dari perguruan tinggi. Tertarik pada Syi'ah, sebagai alternative pemikiran Islam. Mereka lebih tertarik kepada pemikiran Syi'ah daripada ritus-ritus fiqihnya.

Generasi ketiga, kelompok ini mulai mempelajari fikih Syi'ah, terutama oleh lulusan Qum di Iran. Bukan lagi sekedar pemikiran, mereka cenderung berkonflik dengan kelompok lain; bersemangat misionaris yang tinggi dalam menyebarkan ajaran; dimensi intelektual sangat rendah, karena sibuk pada fikih.

Skema gerakan politik Syi'ah Indonesia
  • Visi: negara Islam Syi'ah Indonesia.
  • Gerakan pendidikan: mendirikan lembaga pendidikan dan kursus.
  • Gerakan kultural keagamaan: mendirikan majelis ta'lim, dll.

Dalam majalah An-Najah ada Mimpi Negara Syi'ah Indonesia.

Menurut seorang ulama Syi'ah: al-Mufid dalam kitab Awail al-Muqalat; menyatakan bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini tidak orisinil. Al-Qur'an sekarang sudah mengalami distorsi, penambahan dan pengurangan.

Semua imam Syi'ah menyatakan adanya tahrif (perubahan) Al-Qur'an kecuali pendapat: Murtadha, al-Shaduq dan al-Thabarsi yang berpendapat bahwa tidak ada tahrif.

Menurut orang Syi'ah, Jibril menyampaikan Qur'an kepada Rasulullah. Rasulullah menyampaikan tafsirnya kepada Ali.

Menurut para ahli hadits Syi'ah, Qur'an sekarang tidak ada yang benar. Mereka memiliki Mushaf Fathimah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan