Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Berapa Usia Jantung Anda? Pelajari Usia Jantung Anda!

Transkrip Video:
David berusia 53 tahun. Jantungnya berusia 74 tahun. Mengapa?
  • BMI (Indeks Masa Tubuh) nya - 26 (kelebihan berat badan)
  • Tekanan darahnya 140 mmHg (Hipertensi tahap 1 yang tidak diobati)
  • Merokok
  • Tidak menderita diabetes
Maria berusia 53 tahun. Jantungnya berusia 46 tahun. Mengapa?
  • BMI-nya 22 (normal)
  • Tekanan darahnya 110 (tidak ada hipertensi)
  • Tidak merokok
  • Tidak menderita diabetes
Jadilah seperti Maria !


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas