Memahami Pandangan Islam terhadap LGBT: Antara Kasih Sayang dan Keteguhan Prinsip

Gambar
Dalam beberapa tahun terakhir, pembicaraan seputar LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) semakin mengemuka, tidak hanya di media dan lembaga internasional, tetapi juga sampai ke ruang-ruang pribadi kita. Tak terkecuali di lingkungan masyarakat Muslim, termasuk di Kapuas, isu ini mulai mengundang diskusi serius, bahkan kebingungan. Bagaimana seharusnya umat Islam menyikapi isu LGBT? Apakah kita harus marah, menolak mentah-mentah, atau justru membiarkan begitu saja? Artikel ini mencoba merangkum pandangan Islam secara seimbang: tegas dalam prinsip, namun lembut dalam pendekatan. 1. Islam Melarang Perilaku, Bukan Membenci Manusia Islam sangat menjunjung tinggi akhlak kasih sayang. Namun dalam hal perilaku seksual, agama kita memiliki batas yang jelas. Islam melarang hubungan sesama jenis , sebagaimana juga melarang hubungan di luar nikah antara laki-laki dan perempuan. Ini bukan soal benci, tapi soal menjaga tatanan kehidupan yang sehat , termasuk keluarga, keturunan, dan ma...

Hukum Mendoakan Orang Kafir (1)


Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Dalam sembelihan dan perkawinan ada perkecualian untuk orang Yahudi dan Nasrani. Dalam pertemuan yang lalu  kita membahas masalah memberikan ucapan selamat kepada non-Muslim. Dalam mendoakan orang kafir ada yang dibolehkan dan tidak dibolehkan.

Doa yang dibolehkan
  1. Mendoakan agar mereka mendapatkan hidayah. Hukumnya: Boleh  menurut kesepakatan para ulama. 
    • Abu Hurairah RA, mengatakan: (Suatu hari) At-Thufail dan para sahabatnya datang, mereka mengatakan: “Wahai Rasulullah, Kabilah Daus benar-benar telah kufur dan menolak (dakwah Islam), maka doakanlah keburukan untuk mereka. Maka ada yang mengatakan: “Mampuslah kabilah Daus”. Lalu beliau mengatakan: “Ya Allah, berikanlah hidayah keapada Kabilah Daus, dan datangkanlah mereka (kepadaku).” (HR. Bukhari 2937 dan Muslim 2524, dengan redaksi dari Imam Muslim)
    • Abu Musa RA mengatakan: “Dahulu Kaum Uahudi biasa berpura-pura bersin di dekat Nabi SAW, mereka berharap beliau mau mengucapkan doa untuk mereka”Yarhamukallah (semoga Allah merahmati kalian)”, maka beliau mengatakan doa: “Yahdikumullah wa yuslihabalakum (semoga Allah memberi hidayah kepada kalian, dan memperbaiki keadaan kalian)” (HR. Tirmidzi: 2739, dan yang lainnya, disahihkan oleh Syeikh Albani).
  2. Mendoakan kebaikan dalam perkara dunia. Hukumnya: Boleh bagi orang kafir yang tidak memerangi kaum Muslimin.
    • Dalilnya hadits diatas 1.b.
    • Abu Said Al-Khudri RA mengatakan: (Suatu saat Rasulullah SAW) menugaskan kami dalam Sariyyah (pasukan kecil), lalu kami singgah di suatu kaum, dan kami meminta mereka agar menjamu kami tapi mereka menolaknya. Lalu  pemimpin mereka terkena sengatan hewan, maka mereka mendatangi kami dan mengatakan: “Adakah diantara kalian yang bisa meruqyah sakit karena sengatan kalajengking?”. Maka kujawab: “Ya, aku bisa, tapi aku tidak akan meruqyahnya kecuali kalian memberi kami kambing. Mereka mengatakan: “Kami akan memberikan 30 kambing kepada kalian”. Maka kami menerima tawaran itu, dan aku bacakan kepada pemimpinnya surat Alhamdulillah sebanyak 7 kali, maka ia pun sembuh, dan  kami terima imbalan (30) kambing. Abu Sa’id mengatakan: Lalu ada sesuatu yang mengganjal di hati kami (dari langkah ini), maka kami mengatakan: “Jangan tergesa-gesa (dengan imbalan kambing ini) sampai kalian mendatangi Rasulullah SAW”. Abu Sa’id mengatakan: Maka ketika kami mendatangi beliau aku menyebutkan apa yang telah kulakukan. Beliau mengatakan: “Dari mana kau tahu, bahwa Al Fatihah itu Ruqyah?. Ambillah kambingnya dan berilah aku bagian darinya!” (HR. Tirmidzi 2063 dengan redaksi ini, kisah ini juga diriwayatkan di dalam shahih Bukhari 2276 dan shahih Muslim 2201).
      • Karomah dari orang-orang shalih
      • Bolehnya meminta atau menerima imbalan dari ruqyah
      • Bolehnya meruqyah orang kafir
    • Uqbah bin Amir al-Juhani RA menceritakan bahwa dia pernah berpapasan dengan seseorang yang gayanya seperti Muslim, lalu orang tersebut memberi salam kepadanya, maka ia pun menjawabnya dengan ucapan: “wa ‘alaika wa rahmatullah wabarakatuh”… Maka pelayannya mengatakan padanya: Dia itu seorang Nasrani … Lalu Uqbah pun beranjak dan mengikutinya hingga ia mendapatkannya, maka ia mengatakan: “Sesungguhnya rahmat dan berkah Allah itu untuk Kaum Mukminin, akan tetapi semoga Allah memanjangkan umurmu, dan memperbanyak harta dan anakmu” (HR. Bukhari dalam kitabnya Adabul Mufrad 1/430 dan dihasankan oleh Syeikh Albani)
  3. Mendoakan agar diampuni dosanya ketika mereka masih hidup. Hukumnya boleh menurut sebagian ulama.
    • Berkata Syaikh Muhammad Shalih Al Munajid: Adapun doa agar orang kafir yang masih hidup mendapatkan ampunan dan rahmat, maka banyak pendapat ulama yang membolehkan. Maksudnya bukanlah dia akan mendapatkan ampunan dan rahmat bila meninggal dunia. Maksudnya adalah kita mendoakan mereka agar menjadi sebab masuknya mereka masuk ke dalam Islam. Dalilnya firman Allah dalam surat Ibrahim, 14: 36 – Wahai Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu banyak  menyesatkan manusia, barangsiapa yang mengikutiku maka dia adalah bagian daripadaku; dan barangsiapa yang tidak mengikutiku sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Penjelasan Ibnu Qayim: barangsiapa yang tidak taat kepadaku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang: Jika Engkau mengampuni dan menyayangi mereka yaitu dengan menjadikan mereka meninggalkan kesyirikan dan kekufuran yang ada pada mereka. Masuk agama tauhid. Sebagaimana doa Rasulullah: Ya Allah, ampunilah kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui.
  4. Mendoakan agar mereka dibinasakan. Hukumnya boleh jika tidak menyebutkan individu tertentu.
    • Imam Abul Abbas Al Qurtubi berkata: “Tidak ada perbedaan pendapat (di kalangan ulama) tentang bolehnya melaknat orang-orang kafir dan mendoakan kebinasaan bagi mereka. 
    • Q.S. Nuh: 26
    • Q.S. Yunus: 88 – Musa berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, Ya Tuhan Kami – akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan Kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, Maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.”
    • Syaikh Shalih Munajid – mendoakan kebinasaan bagi orang kafir secara umum disarankan, ini salah satu cara untuk menghilangkan gangguan mereka, terutama bagi orang-orang yang memerangi kita. Ada beberapa riwayat shahih dari Nabi SAW dimana beliau mendoakan kebinasaan bagi sebagian kaum yang kafir, diantaranya hadits Abu Hurairah: Nabi SAW berdoa dalam Qunut: Ya Allah selamatkanlah …… orang-orang yang tertindas; Ya Allah binasakanlah Mudhar. Timpakanlah kepada mereka kesulitan sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf….


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas