Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Situasi terkini kebakaran di Palingkau Lama


Dapur induk Tagana
Pagi ini, sambil menunggu jam mengajar di SMK Al-Amin Kapuas, admin menyempatkan diri untuk mendatangi lokasi kebakaran di Palingkau Lama, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas. Saat memasuki wilayah pasar sudah sampai di posko. Di depan posko disediakan tempat pengungsian dan dapur umum. Tempat ini dikelola oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana). Tampak relawan PMI dan Tagana sedang membantu di dapur induk.
Posko kebakaran di Palingkau Lama
Menurut keterangan dari Bapak Rahmadi (Ketua Tagana), tadi malam ada sekitar 800 nasi bungkus yang disediakan untuk pengungsi dan warga masyarakat yang mendatangi dapur umum ini.
Relawan Tagana mempersiapkan bahan makanan
Sampai pagi ini, Tagana terus mempersiapkan makanan bagi pengungsi dan masyarakat yang mendatangi dapur umum ini.
Saat melewati Koramil Kapuas Murung, di halamannya ada tenda BPBD dan tenda Pondok Pesantren Al-Amin Kapuas. Tenda-tenda tersebut sama dengan tenda Tagana, kosong, tidak ada pengungsinya.
Toko emas yang bagian belakangnya terbakar
Ketika sampai di lokasi kebakaran, admin tertarik dengan sebuah toko emas yang mereka berjualan pada toko yang bagian belakangnya terbakar.

Di lokasi kebakaran, admin berbincang dengan salah satu warga yang menampung para korban kebakaran. Orang-orang yang ditampung itu masih punya hubungan keluarga dengannya. Beliau mengungkapkan bahwa para pedagang yang warung, toko atau rumahnya terbakar merasa malu untuk meminta-minta. Itulah sebabnya tidak ada satu pun diantara mereka yang mau berada di tempat pengungsian. Hal senada diungapkan oleh Bapak Rahmadi bahwa tidak ada seorang pengungsi pun yang mengungkapkan apa yang mereka perlukan.
Para santri sedang mensortir pakaian layak pakai
Ditempat berbeda, di Pondok Pesantren Al-Amin Kapuas, sebagian santri sedang mensorti bantuan pakaian layak pakai yang mereka terima dari para donatur. Pakaian tersebut akan disalurkan kepada mereka yang berhak. Ada 10 orang santri pondok pesantren yang rumahnya terbakar. Setelah mereka selesai mensortir pakaian tersebut, datang lagi satu pick-up pakaian layak pakai dan sembako.
Bantuan pakaian dan sembako dari Kuala Kapuas
Sumbangan ini berasal dari masyarakat Kuala Kapuas yang dikoordinir oleh Nurul Fikri Zakat Center Cabang Kapuas, Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Kapuas, jama'ah Masjid Al-Ihsan dan para donatur lainnya. Admin juga mendapat kabar dari Irma Normaulidah, staf PMI Kabupaten Kapuas bahwa mereka sedang meminta bantuan Family Kit dan Baby Kit untuk korban kebakaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas