Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Pentingnya melihat dunia luar

Bapak Bison (kiri) sedang menyampaikan hasil pelatihan CSSD di RS Harapan Kita
Ide ini disampaikan oleh Bapak Dusi, SKM, MMRS, kepala bidang Kesekretariatan dan Rekam Medis RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo. Beliau mengatakan bahwa bila kita mendapatkan kesempatan untuk belajar di rumah sakit yang lebih baik dari rumah sakit kita, maka kita bisa mencontoh apa yang sudah mereka lakukan. Tentu saja tidak semua yang mereka lakukan bisa kita tiru, kita mencontoh apa-apa yang kita mampu lakukan. Paling tidak kata beliau, hal tersebut akan memberi wawasan kepada kita apa yang akan kita raih pada masa mendatang.

Pemikiran diatas merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Seorang Muslim saja, dalam menunaikan kewajibannya, diberi kesempatan untuk melihat dunia luar dengan menunaikan ibadah haji. Dalam ibadah tersebut dia mendapatkan kesempatan untuk melihat bahwa orang itu bermacam-macam warna kulitnya, tingkah lakunya, kebiasaannya, pemikirannya, pemahaman fikihnya. Paling tidak mereka dipaparkan dengan dunia yang berbeda dengan keseharian mereka. Mereka diajarkan untuk sabar ketika berhadapa dengan orang lain, tidak memaksakan kehendak sendiri.

Prinsip melihat dunia luar ini juga diterapkan oleh mantan menteri BUMN, Dahlan Iskan. Beliau mengirim para direksi BUMN ke luar negeri untuk memberi mereka wawasan mengenai kemajuan dunia yang harus mereka kejar dan diaplikasikan di Indonesia. Ketika orang sudah melihat bagaimana majunya dunia, paling tidak dia memiliki arah, kemana pembangunan ini akan diarahkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan