📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Pentingnya melihat dunia luar

Bapak Bison (kiri) sedang menyampaikan hasil pelatihan CSSD di RS Harapan Kita
Ide ini disampaikan oleh Bapak Dusi, SKM, MMRS, kepala bidang Kesekretariatan dan Rekam Medis RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo. Beliau mengatakan bahwa bila kita mendapatkan kesempatan untuk belajar di rumah sakit yang lebih baik dari rumah sakit kita, maka kita bisa mencontoh apa yang sudah mereka lakukan. Tentu saja tidak semua yang mereka lakukan bisa kita tiru, kita mencontoh apa-apa yang kita mampu lakukan. Paling tidak kata beliau, hal tersebut akan memberi wawasan kepada kita apa yang akan kita raih pada masa mendatang.

Pemikiran diatas merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Seorang Muslim saja, dalam menunaikan kewajibannya, diberi kesempatan untuk melihat dunia luar dengan menunaikan ibadah haji. Dalam ibadah tersebut dia mendapatkan kesempatan untuk melihat bahwa orang itu bermacam-macam warna kulitnya, tingkah lakunya, kebiasaannya, pemikirannya, pemahaman fikihnya. Paling tidak mereka dipaparkan dengan dunia yang berbeda dengan keseharian mereka. Mereka diajarkan untuk sabar ketika berhadapa dengan orang lain, tidak memaksakan kehendak sendiri.

Prinsip melihat dunia luar ini juga diterapkan oleh mantan menteri BUMN, Dahlan Iskan. Beliau mengirim para direksi BUMN ke luar negeri untuk memberi mereka wawasan mengenai kemajuan dunia yang harus mereka kejar dan diaplikasikan di Indonesia. Ketika orang sudah melihat bagaimana majunya dunia, paling tidak dia memiliki arah, kemana pembangunan ini akan diarahkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan