Menghargai Kekayaan Alam yang Sering Kita Lupakan

Gambar
Semak-semak di Jalan Jendral Sudirman, Kuala Kapuas Di tengah upaya kota-kota besar di seluruh dunia untuk menghijaukan kembali ruang-ruang mereka, kita yang hidup di tempat-tempat kaya akan alam seperti Kalimantan sering kali lupa bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang begitu berharga. Ketika kita melihat vegetasi liar dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar kita, mungkin terlintas keinginan untuk “merapikan” atau mengubahnya menjadi lebih teratur. Namun, justru di sinilah letak keistimewaan yang sering dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Di kota besar, orang-orang berjuang untuk menanam pohon dan mengembalikan sedikit nuansa hijau yang hilang. Sementara di Kalimantan, kita sudah dikelilingi oleh kekayaan alam ini setiap hari. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa melihat ini sebagai aset yang harus dijaga, bukan dihilangkan. Dengan menyadari bahwa setiap semak dan pohon liar adalah bagian dari ekosistem yang seimbang, kita bisa belajar untuk lebih meng...

Nuruf Fikri Zakat Center Bangun Desa Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Foto bersama peserta P3M dan warga ds Tanjung Pusaka di depan bangunan SD
Palangkaraya,- Sedang hangat menjadi bahan perbincangan tema tentang pembangunan desa mulai dari pembahasan dana desa, pendamping desa sampai pemberdayaan masyarakat desa oleh berbagai kalangan tidak terkecuali lembaga Amil Zakat Nurul Fikri Zakat Center Kalimantan Tengah.

Di hari ke 19 sampai dengan 21 bulan Agustus Nurul Fikri Zakat Center yang selalu respon terhadap isu kekinian bertema charity dan pemberdayaan melaksanakan kegiatan P3M atau Pelatihan Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari di aula Bapelkes Kota Palangkaraya dengan peserta dari lembaga dan komunitas sosial se-Kalteng.

Dalam sambutannya direktur Nurul Fikri Zakat Center, Elyas, S.Pi mengungkapkan bahwa diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap masyarakat yang memiliki potensi atau tinggal bersama potensi namun mereka tidak menyadari hal itu sehingga perlu edukasi yang suitainable melalui kegiatan pemberdayaan untuk menciptakan kemandirian.

Sebagai pemateri kegiatan workshop NF menghadirkan 3 pemateri dari lembaga Amil Zakat Harfa (Harapan Dhuafa) dari Pandeglang Banten. Bukan tanpa alasan mengundang Indah Prihanande, Muh. Mukrie dan Irfan dalam kegiatan tersebut, adalah karena keberhasilan mereka melalui lembaga Harfa dalam memberdayakan masyarakat di banyak desa menjadi masyarakat yang mandiri dan penuh kepedulian.

Di hari terakhir seluruh peserta maupun trainer kegiatan P3M bertolak menuju desa Tanjung Pusaka di kecamatan Jabiren Raya Pulang Pisau guna praktek lapangan ilmu yang didapat selama 2 hari di ruang belajar aula Bapelkes. Perjalan menggunakan mobil ditempuh selama 40 menit dilanjut dengan berjalan kaki sejauh 2 kilometer karena akses jalan yang sulit dilalui dengan kendaraan, sampai di dermaga peserta masih harus menyebrang sungai Kahayan menggunakan alat transportasi air 3 buah "klotok" dan 1 "cis". 

Di lokasi desa Tanjung Pusaka para warga sudah saling bersiap-siap menunggu kedatangan para peserta, nuansa antusiasme sangat terasa dari para warga. Kegiatan praktek ini berlangsung selama 3 jam, usai kegiatan para peserta makan bersama warga dan kembali ke Palangkaraya.

Rahmudin warga desa Tanjung Pusaka memberikan kesan dan pesan kepada Nurul Fikri Zakat Center dan peserta P3M agar harapannya tidak ada rasa jera untuk hadir menjenguk desa kecilnya itu, mereka selalu terbuka untuk siapapun yang berkunjung ke desa Pusaka baik untuk belajar maupun memberdayakan masyarakat disana.


Begitupun salah satu peserta dari Kasongan kabupaten Katingan mengungkapkan betapa "excited" nya kegiatan P3M ini dan berharap bisa segera turut serta membantu dalam memberdayakan masyarakat disekitar nya. (Adi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas