Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Berbagai fitnah dalam Surat Al Kahfi

Oleh: Ustadz Amanto Surya Langka, Lc

Sunnahnya adalah membaca surat Al Kahfi setiap malam Jum’at dan hari Jum’at. Berarti kita ber-qudwah ta’abudiyah. Ini adalah sesuatu yang disunnahkan oleh Rasulullah. Keutamaannya adalah akan diberikan cahaya dari tempat kita berasal sampai langit. Pengertian cahaya :
  • ·         Akan membimbing dalam hidayah
  • ·         Menghindarkan kita dari fitnah.


Dalam surat ini adalah fitnah yang mengenai manusia bila dia tidak berhati-hati:

1.       Fitnah dalam agama. Ini adalah tema sentral, sehingga dijadikan surat ini Al Kahfi, karena ada pemuda yang dipaksa untuk menyembah berhala, kemudian mereka menyembunyikan diri ke dalam goa. Fitnah terbesar adalah dalam masalah agama. Itulah sebabnya kita berdo’a agar tidak ditimpakan musibah dalam masalah agama. Sering orang menyangka musibah itu Cuma masalah bencana alam, tapi bencana terbesar adalah musibah dalam urusan agama. Anak tidak mau shalat, itu adalah musibah. Orang menganggap bahwa musibah itu adalah masalah materi. Kesyirikan dalam keluarga (simpan jimat, hobi kedukun) adalah musibah paling besar. Musibah struktural adalah penguasa yang menimpakan masyarakat kepada kemusyrikan. Program syirik sengaja dibikin. Program tidak cinta masjid dibuat-buat. Tempat maksiat dibuka agar orang berpaling dari agama. Anak-anak muda tidak taat, membuat mereka protes – iz qomu faqolu … kami tidak menyeru kecuali kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2.       Fitnah harta. 18: 32-45 – orang yang punya harta berkata: saya tidak akan mengira bahwa kebun ini akan binasa; saya tidak mengira bahwa kiamat itu tidak akan terjadi. Seandainya saya dipulangkan kepada Tuhanku, saya akan mendapatkan kebaikan. Dunia kaya raya, nanti masuk surga. Yang satunya miskin. Sebelumnya dia berkata: saya lebih banyak harta dan pengikut. Berkata sahabatnya: apakah kamu kufur terhadap Tuhan yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari mani, kemudian menjadikan engkau seorang laki-laki. Allah-lah Tuhanku, aku tidak akan berbuat syirik. Setiap melihat harta yang banyak – masya Allah, la quwwata illa billah. A’in yang jahat bisa menurun dari orang tua ke anak. Kalau kita melihat anak yang baik – kita bilang masya Allah – la quwwata illa billah.

3.       Fitnah ilmu – ini terjadi antara Musa dan Khidr. Mereka mendapati hamba dari hamba-hamba kami. Kami berikan rahmat dari sisi kami dan kami ajarkan kepadanya dari sisi Kami ilmu (Ilmu Laduni). Ilmu itu bisa menjadi fitnah bila:
  •             Tidak diamalkan
  •       Membawa orang kepada kesesatan karena ilmunya – contohnya ahli kitab. Mereka bawa buku banyak diatas punggungnya. Allah menyesatkan mereka diatas ilmunya. Ketika berbicara tentang Bani Israil yang tahu tapi menyelisihi ilmu mereka. Mereka mengetahui Rasulullah sebagaimana mereka mengenal anak mereka sendiri. Tapi justru mereka ingkari. 
Ada juga ilmu itu ditangan qiyadah (pemimpin), kita sering bertanya, tapi ada waktunya. Kita bertanya, tapi tidak boleh memastikan. Jangan berbisik. Terutama terkait dengan keputusan genting yang keputusannya adalah terbatas. Sejak awal dikasih tahu bahwa kamu tidak akan sabar. Dalam politik ada kalanya kita sabar saja menerimanya. Bisa jadi rapat-rapat itu orang-orang tertentu saja yang diajak. Tidak mungkin semua anggota dibawa untuk rapat. Hal-hal seperti ini perlu kita pahami. Ada ilmu yang bisa membawa fitnah bila kita tidak berhati-hati.


4.       Fitnah kekuasaan – kisah Zulqarnain. Kami telah memberikan kepadanya segala sesuatu yang dia bisa menjadikannya sebagai sebab. Dia ikut sebab-sebab tersebut. Yang berbuat zalim, akan diazab, adapun yang beriman dan beramal saleh maka baginya balasan yang baik, urusanmu gampang.


Disamping disebut sebagai fitnah, ini adalah kekuatan. Ini bukan dihindari, tapi kendalikan dan dikelola dengan baik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas