Konsolidasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSAD) 2024

Gambar
  Pada hari Kamis, 25 April 2024 bertempat di Hotel Santika dilaksanakan Konsolidasi ARSADA - RSD Se-Indonesia dengan tema Strategi Pelayanan Farmasi dan Regulasi Pajak di Rumah Sakit Daerah. Dr. dr. Slamet Riyadi menyampaikan sambutan dari ARSADA tentang berbagai asumsi yang harus diantisipasi sebagai berikut: 1. Pemerintahan Baru. Potensi dampaknya kepada rumah sakit daerah. Kepala daerah baru (periode baru) DPRD Baru (periode baru) Posisi / kedudukan direktur rumsah sakit daerah Hubungan Pemda dengan rumah sakit daerah Kebijakan Pemda tentang uang, sarana prasarana dan sumber daya manusia Konsistensi pelaksanaan BLU/BLUD 2. Kefarmasian. Kepmenkes HK.01.07/Menkes/503/2024. Nilai klaim harga obat program rujuk balik; obat penyakit kronis di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut, obat kemoterapi, dan obat alteplase. Potensi dampak kepada rumah sakit daerah: Output: Mutu Layanan Kefarmasian meningkat Konsolidasi katalog elektronik sektoral kementerian kesehatan Penataan formulari

Surat Al Baqarah ayat 7 dan 8

Oleh: Nouman Ali Khan

Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

Hati tempatnya :
·         Cinta. Jika Allah mengunci hatinya maka dia tidak bisa mencintai keadilan
·         Rahmah. Jika hati dikunci maka dia akan melakukan kekejaman
·         Syukur. Jika hati dikunci, dia akan menjadi orang yang tidak bersyukur
·         Takut. Jika hati dikunci, maka tidak takut dengan konsekuensi dari tindakannya
·         Harapan. Jika hati dikunci, mereka tidak berharap dengan akhirat. Mereka tidak mengharapkan kebaikan bagi orang lain dan diri mereka sendiri. Mereka bersikap fatalistik. Lakukan apa yang ingin mereka lakukan
·         Rasa bersalah. Jika hati dikunci, dia akan melakukan sesuatu yang mengerikan dan dia merasa bangga dengan. Setan membuat indah perbuatan buruk yang mereka lakukan.
·         Malu. Jika hati dikunci, menjadi kehilangan rasa malu
·         Tanggung jawab. Jika hati dikunci maka dia tidak punya tanggung jawab.
·         Martabat. Jika hati dikunci, maka dia tidak bermartabat lagi

Jadi dengan dikuncinya hati, semua kebaikan yang dimiliki manusia akan hilang.

Pendengaran yang dikunci:
·         Apa pun yang di dengar tidak akan sampai ke hati
·         Tidak bisa mendengar yang baik
·         Tidak terpengaruh ketika mendengar nasehat yang baik

Penglihatan mereka ada tutup:
·         Ini menggambarkan mereka buta
·         Ketika mereka menolak melihat kebenaran
·         Dalam setiap ciptaan Allah ada ayat. Ketika mata ditutup maka dia tidak bisa melihat ayat dalam berbagai ciptaan Allah

Ada yang berpendapat bahwa ayat ini bercerita tentang kondisi pada hari mahsyar.

Dari ketiganya hanya pendengaran yang menggunakan bentuk “singular“. Kita melihat dengan berbagai sudut pandangan (point of view). Hati juga menduga berbeda-beda. Namun kita mendengar hal yang sama, tapi masing-masing mendapat pelajaran yang berbeda-beda.

Pengantar tentang orang-orang munafik
·         Ayat tentang munafik sangat banyak, mulai dari Al Baqarah, Ali Imran, An Nisa, Al Maidah, Al Anfal, At Taubah, An Nur, Al Munafiqun
·        
Ini adalah tema yang rumit
·         Sangat sulit mendiagnosis kemunafikan
·         Mereka berada di dasar neraka
·         Mereka lebih buruk dari orang-orang kafir

Generasi terbaik adalah generasi Rasulullah, demikian juga dengan orang kafir dan orang munafiknya. Kekafiran dan kemunafikan mereka adalah yang terburuk. Kita baca Qur’an, mereka mendengar Qur’an langsung dari Rasulullah.

Allah dan Rasul membuat orang-orang munafik sebagai misteri. Perkecualian adalah Abdullah bin Ubai bin Salul. Dia adalah yang terburuk. Kalau mau mempelajari munafik harus mempelajari dia. Dia berasal dari kafilah Khazraj. Khazraj memiliki 8 county dan Aus memiliki 4 county. Mereka sepakat menjadikan Yatrib sebagai ibu kota kerajaan. Mereka memilih Abdullah bin Ubai bin Salul sebagai calon raja. Ketika akan dilantik, Rasulullah masuk ke Madinah. Dia tidak jadi dilantik. Dia tidak memusuhi Rasulullah. Dia masuk Islam karena tetap ingin memiliki pengaruh dikalangan umatnya.

Dia tidak bisa menjadi orang yang paling dekat dengan Rasulullah karena orang-orang yang paling dekat dengannya adalah orang-orang yang paling banyak pengorbanannya dalam Islam. Sekarang Muhajirin yang mengontrol Madinah. Akhirnya dia duduk di saf paling depan, di belakang Rasulullah. Dia melakukan itu untuk tetap dilihat oleh orang-orangnya. Dia sangat benci dengan Rasulullah karena telah merebut tahtanya.

Ketika Badr akan berlangsung. Dia tidak mau berkorban, karena biasanya yang berperang adalah anak buahnya. Ada negara Muslim yang membuat VIP section di masjid. Padahal di zaman Rasulullah tidak ada perbedaan. Bagi Abdullah bin Ubai bin Salul kondisi ini sangat sulit baginya, karena dia tidak terbiasa dengan orang-orang biasa.

Qur’an menggunakan bahasa yang mengenai berbagai macam kelompok. Contoh di kelas. Ketika guru bilang bahwa beberapa dari kalian atau salah satu dari kalian ada yang bermasalah. Setiap orang yang melakukan kesalahan akan merasa itu adalah dirinya.

Ada juga perbedaan orang masuk Islam dulu dan sekarang. Orang sekarang, setelah melihat YouTube tentang Islam, bisa masuk Islam. Mungkin mereka akan merubah pola makan, tidak akan minum alkohol, akan puasa.

Tapi zaman dulu, kalau masuk Islam, seperti masuk ke militer, karena berbagai kewajiban dalam Islam belum diturunkan. Di Mekah belum ada puasa, belum ada larangan terhadap alkohol. Ketika seseorang menerima Islam berarti dia mendeklarasikan pertentangan dengan keyakinan setempat. Mereka diminta untuk berkorban dengan harta, diminta hijrah, diminta untuk berperang. Melihat jumlah pedang yang ada di Badr menunjukkan bahwa sedikit sekali diantara mereka yang memiliki latar belakang militer. Jadi orang-orang yang tidak siap melakukan pengorbanan diatas, terpengaruh oleh Abdullah bin Ubay bin Salul.

Rabi Yahudi Madinah terbagi dua:
1.       Mereka yang langsung beriman kepada Rasulullah
2.       Mereka yang tidak mau melepaskan pengaruh yang telah mereka miliki

Orang-orang Yahudi Madinah mengatakan pada orang Islam bahwa mereka beriman pada Allah dan Hari Akhir tapi mereka melupakan keimanan kepada Nabi.

( 8 )   Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.

Penggunaan kata “naas” menunjukkan bahwa Allah tidak ingin mengungkapkan siapa orang-orang munafik. Secara penampakan luar, mereka adalah orang-orang beriman. Kita tidak tahu apa yang ada dalam hati mereka.

Hadits-hadits tentang kemunafikan adalah untuk instrospeksi diri.

Kata „mengatakan“ menggunakan bentuk fi’il mudhari‘ yang berarti bahwa mereka mengucapkannya berulang-ulang. Ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang paranoid. Mereka takut kalau orang-orang beriman mengetahui kemunafikan mereka.

Orang yang merasa bersalah adalah seperti orang yang mendengarkan ceramah, kemudian merasa bahwa ceramah itu ditujukan kepadanya.

Ibnu ‚Asyur: tidak lazim orang Arab menggunakan kata-kata „waminannaas“. Ayat ini menceritakan satu orang mengatakan „kami beriman“. Dia menggunakan kata-kata kami untuk menekankan bahwa dia bersama dengan orang-orang yang beriman.


Mereka hanya mengucapkan dua aspek keimanan: Iman pada Allah dan Hari Akhir. Mereka tidak mau mengucapkan beriman kepada Nabi. Mereka tidak mau mengungkapkan kemunafikan mereka. Mereka benci kepada Rasulullah karena berharap kenabian berasal dari Bani Israil. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan