Oleh: Nouman Ali Khan
Allah telah
mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan
bagi mereka siksa yang amat berat.
Hati tempatnya :
·
Cinta. Jika Allah mengunci hatinya maka dia tidak bisa mencintai
keadilan
·
Rahmah. Jika hati dikunci maka dia akan melakukan
kekejaman
·
Syukur. Jika hati dikunci, dia akan menjadi orang
yang tidak bersyukur
·
Takut. Jika hati dikunci, maka tidak takut dengan
konsekuensi dari tindakannya
·
Harapan. Jika hati dikunci, mereka tidak berharap
dengan akhirat. Mereka tidak mengharapkan kebaikan bagi orang lain dan diri
mereka sendiri. Mereka bersikap fatalistik. Lakukan apa yang ingin mereka
lakukan
·
Rasa bersalah. Jika hati dikunci, dia akan
melakukan sesuatu yang mengerikan dan dia merasa bangga dengan. Setan membuat
indah perbuatan buruk yang mereka lakukan.
·
Malu. Jika hati dikunci, menjadi kehilangan rasa
malu
·
Tanggung jawab. Jika hati dikunci maka dia tidak
punya tanggung jawab.
·
Martabat. Jika hati dikunci, maka dia tidak
bermartabat lagi
Jadi dengan
dikuncinya hati, semua kebaikan yang dimiliki manusia akan hilang.
Pendengaran yang
dikunci:
·
Apa pun yang di dengar tidak akan sampai ke hati
·
Tidak bisa mendengar yang baik
·
Tidak terpengaruh ketika mendengar nasehat yang
baik
Penglihatan
mereka ada tutup:
·
Ini menggambarkan mereka buta
·
Ketika mereka menolak melihat kebenaran
·
Dalam setiap ciptaan Allah ada ayat. Ketika mata ditutup maka dia tidak
bisa melihat ayat dalam berbagai ciptaan Allah
Ada yang berpendapat
bahwa ayat ini bercerita tentang kondisi pada hari mahsyar.
Dari ketiganya hanya
pendengaran yang menggunakan bentuk “singular“. Kita melihat dengan berbagai
sudut pandangan (point of view). Hati juga menduga berbeda-beda. Namun kita mendengar hal yang sama, tapi
masing-masing mendapat pelajaran yang berbeda-beda.
Pengantar tentang
orang-orang munafik
·
Ayat tentang munafik sangat banyak, mulai dari Al
Baqarah, Ali Imran, An Nisa, Al Maidah, Al Anfal, At Taubah, An Nur, Al Munafiqun
·
Ini adalah tema yang rumit
·
Sangat sulit mendiagnosis kemunafikan
·
Mereka berada di dasar neraka
·
Mereka lebih buruk dari orang-orang kafir
Generasi terbaik adalah generasi Rasulullah, demikian juga dengan orang
kafir dan orang munafiknya. Kekafiran dan kemunafikan mereka adalah yang
terburuk. Kita baca Qur’an, mereka mendengar Qur’an langsung dari Rasulullah.
Allah dan Rasul membuat orang-orang munafik sebagai misteri. Perkecualian
adalah Abdullah bin Ubai bin Salul. Dia adalah yang terburuk. Kalau mau
mempelajari munafik harus mempelajari dia. Dia berasal dari kafilah Khazraj. Khazraj memiliki 8 county dan Aus
memiliki 4 county. Mereka sepakat menjadikan Yatrib sebagai ibu kota kerajaan.
Mereka memilih Abdullah bin Ubai bin Salul sebagai calon raja. Ketika akan
dilantik, Rasulullah masuk ke Madinah. Dia tidak jadi dilantik. Dia tidak
memusuhi Rasulullah. Dia masuk Islam karena tetap ingin memiliki pengaruh
dikalangan umatnya.
Dia tidak bisa menjadi orang yang paling dekat dengan Rasulullah karena
orang-orang yang paling dekat dengannya adalah orang-orang yang paling banyak
pengorbanannya dalam Islam. Sekarang Muhajirin yang mengontrol Madinah.
Akhirnya dia duduk di saf paling depan, di belakang Rasulullah. Dia melakukan
itu untuk tetap dilihat oleh orang-orangnya. Dia sangat benci dengan Rasulullah
karena telah merebut tahtanya.
Ketika Badr akan berlangsung. Dia tidak mau berkorban, karena biasanya yang
berperang adalah anak buahnya. Ada negara Muslim yang membuat VIP section di
masjid. Padahal di zaman Rasulullah tidak ada perbedaan. Bagi Abdullah bin Ubai
bin Salul kondisi ini sangat sulit baginya, karena dia tidak terbiasa dengan
orang-orang biasa.
Qur’an menggunakan bahasa yang mengenai berbagai macam kelompok. Contoh di
kelas. Ketika guru bilang bahwa beberapa dari kalian atau salah satu dari
kalian ada yang bermasalah. Setiap orang yang melakukan kesalahan akan merasa
itu adalah dirinya.
Ada juga perbedaan orang masuk Islam dulu dan sekarang. Orang sekarang,
setelah melihat YouTube tentang Islam, bisa masuk Islam. Mungkin mereka akan
merubah pola makan, tidak akan minum alkohol, akan puasa.
Tapi zaman dulu, kalau masuk Islam, seperti masuk ke militer, karena
berbagai kewajiban dalam Islam belum diturunkan. Di Mekah belum ada puasa,
belum ada larangan terhadap alkohol. Ketika seseorang menerima Islam berarti
dia mendeklarasikan pertentangan dengan keyakinan setempat. Mereka diminta
untuk berkorban dengan harta, diminta hijrah, diminta untuk berperang. Melihat
jumlah pedang yang ada di Badr menunjukkan bahwa sedikit sekali diantara mereka
yang memiliki latar belakang militer. Jadi orang-orang yang tidak siap melakukan
pengorbanan diatas, terpengaruh oleh Abdullah bin Ubay bin Salul.
Rabi Yahudi Madinah terbagi dua:
1.
Mereka yang langsung beriman kepada Rasulullah
2.
Mereka yang tidak mau melepaskan pengaruh yang telah mereka miliki
Orang-orang Yahudi
Madinah mengatakan pada orang Islam bahwa mereka beriman pada Allah dan Hari
Akhir tapi mereka melupakan keimanan kepada Nabi.
( 8 ) Di antara manusia ada yang mengatakan:
"Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu
sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Penggunaan kata “naas” menunjukkan bahwa Allah
tidak ingin mengungkapkan siapa orang-orang munafik. Secara penampakan luar,
mereka adalah orang-orang beriman. Kita tidak tahu apa yang ada dalam hati
mereka.
Hadits-hadits
tentang kemunafikan adalah untuk instrospeksi diri.
Kata „mengatakan“
menggunakan bentuk fi’il mudhari‘ yang berarti bahwa mereka mengucapkannya
berulang-ulang. Ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang paranoid. Mereka
takut kalau orang-orang beriman mengetahui kemunafikan mereka.
Orang yang merasa
bersalah adalah seperti orang yang mendengarkan ceramah, kemudian merasa bahwa
ceramah itu ditujukan kepadanya.
Ibnu ‚Asyur:
tidak lazim orang Arab menggunakan kata-kata „waminannaas“. Ayat ini
menceritakan satu orang mengatakan „kami beriman“. Dia menggunakan kata-kata
kami untuk menekankan bahwa dia bersama dengan orang-orang yang beriman.
Mereka hanya
mengucapkan dua aspek keimanan: Iman pada Allah dan Hari Akhir. Mereka tidak
mau mengucapkan beriman kepada Nabi. Mereka tidak mau mengungkapkan kemunafikan
mereka. Mereka benci kepada Rasulullah karena berharap kenabian berasal dari
Bani Israil.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!