Oleh: Ustadz Amanto Surya Langka, Lc
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, (Q.S. Al Jumu'ah, 62: 2)
Tilawah ayat
Diayat
lain disebutkan: tilawahkan apa yang diwahyukan kepadamu yang Muhammad, tidak
ada perubahan kepada ayat-ayat-Nya. Kalau orang merasa tidak punya ilmu, dia
bisa memfungsikan dirinya sebagai “qari”, maka dia bisa tilawahkan. Kalau bisa
tilawahkan, luar biasa dari aspek ada ayat-ayat yang jelas dan ada ayat-ayat
yang banyak orang tidak tahu kecuali yang memiliki kedalaman ilmu. Qur’an
sebenarnya dipahami oleh manusia, tidak seperti kata Nusron, yang Allah saja
yang tahu artinya. Allah yang mengajarkan “bayan” kepada manusia. Ini adalah
“bayan (jelas)” bagi manusia. Sebuah kitab yang kami turunkan kepada engkau
agar mereka mau mentadaburi ayat-ayatnya.
Mensucikan
Selain transfer keilmuan, kita harus memperhatikan masalah hati. Meraih,
menyentuh dan membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati, penyakit aqidah
(syirik, sombong, riya)
Ta’lim
Mengajarkan Qur’an dan Hikmah. Hikmah diterjemahkan sebagai hadits. Disinilah
pentingnya tsaqafah (tatsqif).
Tabligh
Wahai
para rasul sampaikan „balligh“ apa yang disampaikan kepada kamu dari Tuhanmu.
Ini perintah untuk menyampaikan apa saja yang diturunkan.
Izharuddin.
Agama
ini harus tampil ke permukaan. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk
dan agama yang benar agar dimenangkannya atas semua agama lain, meskipun
orang-orang yang musyrik tidak menyukainya. Islam harus unggul atas semua agama
yang ada karena dia adalah agama yang benar. Pelecehan terhadapnya harus kita
bela. Orang yang merendahkan Islam, sangsinya berat karena melawan cita-cita
dan keinginan untuk menjadikan posisi Islam diatas. Posisi orang beriman
disebut Qur’an: jangan sedih, jangan berduka cita, engkau tinggi jika kamu
beriman. Dalam perjanjian Hudaibiyah, Umar sempat kecewa ketika melihat agama
ini dilecehkan. Apakah dia itu Rasul? Padahal waktu itu Cuma masalah basmalah,
Rasul Allah. Allah berfirman dalam
surat At Taubah tentang orang yang menodai agama Islam.
( 12 )
Jika mereka merusak
sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka
perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka
itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka
berhenti.
( 13 )
Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah
(janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan
merekalah yang pertama mulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada
mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar
orang yang beriman.
( 14 )
Perangilah mereka,
niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu
dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta
melegakan hati orang-orang yang beriman.
(
15 ) dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima taubat
orang yang dikehendaki-Nya. Allah maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S. At-Taubah, 9: 12-15)
Demo terhadap orang yang menistakan agama ini akan terus berlanjut sampai ada yang dihukum, sampai hati orang-orang yang panas itu di sembuhkan. Kalau tidak sakit hati, keimanannya dipertanyakan. Mengapa takut kepada yang satu. Keimanan orang Islam yang banyak ini dipertanyakan.
Sangsi bagi
penodaan agama adalah diperangi (jihad melalui konstitusi). Sangsi harus
dilakukan untuk meredakan hati orang-orang beriman.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!