Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Langgar Al-Inayah ber-AC

AC di tempat imam
Pak Kastalani, sebagai ketua Langgar Al-Inayah, Jl. Kapten Pierre Tendean Gg. IXa, membuat terobosan dengan memasang AC di langgar Al-Inayah. Saat selesai shalat, kaum langgar Pak Ramli menyarankan agar dipasang juga AC di bagian belakang langgar sehingga langgar bisa dingin. Pak Kastalani menyampaikan bahwa pemasangan AC memperhitungkan luasnya ruangan. Untuk ruangan sebesar langgar ini diperlukan empat buah AC. Itulah sebabnya, meskipun sudah di pasang AC, kipas angin yang ada tetap dipertahankan.

Sebelum langgar ini sudah ada juga langgar lain yang memasang AC, misalnya langgar yang ada di Dinas Perindagkop & UKM, Langgar Tijaratul Khair, sejak berdirinya sudah ber-AC. Penggunaan AC menurut Pak Kastalani tidak memakan listrik terlalu banyak, karena ketika suhu sudah stabil, maka penggunaan listrik tidak lagi besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan