Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

3 ilmu yang wajib dipelajari




Oleh: Guru Syamsul Bahri

3 macam ilmu yang wajib kita pelajari dan melaksanakannya bila dia sudah baligh. Bila tidak dipelajarinya dia akan berdosa. Ilmu tersebut adalah:
·         Ilmu Tauhid
·         Ilmu Fiqih
·         Ilmu Tasawuf

Sabda Rasulullah: menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang beriman laki-laki dan perempuan.
Belajar ilmu itu ada kitabnya. Terkadang ada yang tidak ada kitabnya, hanya pakai hapalan saja. Terkadang apa yang disampaikan tidak sesuai dengan kitab. Jangan sembarang mengajarkan ilmu. Kitab yang kita ajarkan itu, pernah kita belajar dengan guru. Apalagi masalah ketuhanan, kalau salah orang bisa masuk neraka.

Ilmu Tauhid, kitab yang biasa dibaca adalah Kitabul Mubtadi’in. Bila dipelajari dari awal sampai selesai, kewajiban kita sudah dilaksanakan. Berikutnya adalah Sifat 20 yang dikarang oleh Utsman Badawi. Kemudian kitab ‚amal ma’rifat yang dikarang oleh Abdurrahman Sidiq. Sudahkan kita belajar, mengamalkan dan hidup dengan tauhid.

Bila punya istri dan anak, dan dia termasuk orang ‚alim, maka bisa mengajari mereka (dengan izin dari guru). Bila kita tidak mampu mengajarinya, suruh dia menghadiri majelis ta’lim. Bisa jadi majelis ta’lim itu kitab-nya sudah tinggi.

Awal agama itu mengenal Tuhan. Mengenal Tuhan lewat sifat 20. Tauhid bisa membedakan sifat kita dan sifat Allah. Kehadiran kita di masjid adalah karena taufik dan hidayah dari Allah.

Syarat ma’rifat kepada Allah:

1.       Hati kita yakin, tidak ragu-ragu dengan ilmu yang dipelajari. Gurunya adalah guru yang benar, mengajarkan sesuai Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas.
2.       Ilmu yang dipelajari itu sesuai dengan hukum yang benar, sesuai dengan hukum syara‘, sesuai dengan ilmu fiqih. Seringkali orang lemah dalam ibadah. Tidak benar bila ilmu melemahkan hukum Allah ta’ala. Kalau sampai tidak mewajibkan shalat, maka dia murtad. Ada guru yang khusus masalah hakikat. Waspada belajar ilmu aqidah yang tidak jelas sumbernya. Hukum syariat wajib dilaksanakan sampai akhir hayat, seberapapun tinggi ilmu seseorang.
3.       Ada dalil aqli dan naqli. Ada yang berpendapat bahwa kalau tidak nikah batin, masih berzina meskipun sudah menikah di KUA. Ilmu ini tidak sesuai dengan ilmu Qur’an.


Disampaikan di Masjid Jami’ At-Taqwa 25 Maret 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan