|
Ustadz Singkir, S.Ag sedang menyampaikan ceramah |
Oleh: Singkir, S.Ag
Dalam komunikasi, kita
ingin menyampaikan pesan. Pesan
diharapkan lebih mengena / membekas. Medianya dapat berupa lisan maupun
tulisan. Komunikasi dalam Islam ada kaidah-kaidah yang harus dipenuhi, sehingga
tidak menyakiti hati orang lain. Gerak-gerik kita juga bisa mempengaruhi
komunikasi.
Komunikasi Islam
adalah proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan menggunakan
prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam.
Pesan-pesan
keislaman:
·
Aqidah (iman)
·
Syariah (hukum Islam)
·
Akhlak (ihsan)
Rasulullah diutus
kedunia untuk menyempurnakan akhlak.
Unsur-unsur
pesan:
·
Risalah (nilai-nilai Islam)
·
Cara (bagaimana)
·
Bahasa (retorika)
Urgensi
komunikasi perspektif Islam:
·
Qaulan sadida – perkataan benar, lurus dan jujur –
sesuai kriteria kebenaran dan tidak bohong. Laporan, sasaran kinerja pegawai
merupakan salah satu bentuk komunikasi.
Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (Q.S. An
Nisa, 4: 9)
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar, (Q.S. Al Ahzab, 33: 70)
·
Qaulan Ma’rufa – perkataan yang baik, ungkapan
yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar) dan tidak menyakitkan
atau menyinggung perasaan. Pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan
(maslahat).
Jangan
menyebutkan kekurangan. Mengajak bukan mengejek.
Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum
sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah
sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta
itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Q.S. An Nisa, 4:
5)
Dan
apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka
berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang baik. (4: 8)
Hai
isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,
(33: 32)
·
Qaulan baligha – menggunakan kata-kata yang
efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok
masalah dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele.
Mereka itu
adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena
itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah
kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. (Q.S. An Nisa,
4: 63)
Kami
tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia
dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan
siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Ibrahim,
14: 4)
Berbicaralah kepada manusia dengan kadar akal
(intelektualitas) mereka. (H.R. Muslim)
·
Qaulan Maysura – ucapan yang mudah dimengerti dan
dipahami oleh komunikan atau kata-kata yang menyenangkan atau berisi hal-hal
yang menggembirakan.
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari
Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.
(Q.S. Al Isra’, 17: 28)
·
Qaulan Layyina – pembicaraan yang lemah lembut dengan suara yang enak
didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati.
Dalam Tafsir Ibnu
Katsir disebutkan, yang dimaksud ialah kata-kata sindiran, bukan dengan
kata-kata terus terang atau lugas, apalagi kasar.
maka
berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan ia ingat atau takut". (Q.S.
Thahaa, 20: 44)
·
Qaulan Karima – perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan
mengagungkan, enak didengar, lemah lembut dan bertatakrama.
Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al Isra,
17: 23)
Hadits:
·
Katakanlah apa yang benar walaupun pahit rasanya
·
Katakanlah bila benar kalau tidak bisa, diamlah
·
Janganlah berbicara sebelum berpikir terlebih
dahulu
Disampaikan
pada kegiatan Majelis Ta’lim Asy-Syifa RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala
Kapuas pada hari Jum’at, 17 Maret 2017 di Gazebo.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!