 |
Bapak Muhammad Yamani, S.Ag menyampaikan kuliah subuh |
Pada hari Sabtu, 6 Mei 2017 bertempat di Masjid Al-Ikhlas dilaksanakan kegiatan Safari Subuh. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Dewan Masjid Indonesia Cabang Kapuas dan Kelompok Kerja Penyuluh Agama Kecamatan Selat. Kuliah subuh disampaikan oleh Bapak Muhammad Yamani, S.Ag dengan topik keutamaan shalat
berjama’ah. Berikut catatan ceramahnya:
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid
Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta
tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun)
selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. At-Taubah, 9: 18)
Kemewahan dunia tidak
ada artinya, karena dia akan meninggalkan kita. Iman dan Islam akan senantiasa menyertai kita.
Imam Abu Hanifah ditanya tentang dosa apa bila iman dan Islam hilang dari hati.
Jawab beliau:
1.
Tidak mensyukuri iman dan Islam yang ada dalam
hati
2.
Meninggalkan akhir kehidupan kita apakah iman dan
Islam atau tidak
3.
Menzalimi kehidupan
Bagaimana mensyukuri
iman yang diberikan Allah: Meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Rasulullah
meminta kita untuk memperbaharui iman kita. Salah satu jalan untuk meningkatkan
iman adalah shalat berjama’ah. Sebagaimana ayat 9: 18, menunjukkan bahwa yang
shalat berjama’ah adalah orang yang beriman. Shalat berjama’ah lebih utama dari
shalat sendirian dengan 25 atau 27 derajat.
Dalam sahih
Bukhari yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: shalat seorang berjama’ah di
masjid lebih utama dari shalatnya di pasar atau di rumahnya. Di pasar itu bisa
berarti di kantor atau di toko. Yang demikian itu bisa diraih jika seorang kamu
berwudhu‘ dan menyempurnakan wudhu’nya. Kalau bisa kita berangkat dari rumah
sudah berwudhu‘.
Keutamaan berjalan ke masjid:
·
Allah angkat derajatnya
·
Dituliskan pahala yang banyak
·
Allah hapus kesalahan-kesalahan kita
Ketika masuk
masjid dengan kaki kanan, baca do’a masuk masjid, malaikat langsung mendo’akan.
Ya Allah rahmati dia, ampuni dia dan terima taubatnya. Selama kita berada di
dalam masjid, kita dicatat oleh malaikat sebagai orang yang selalu dalam
keadaan shalat. Beruntunglah orang yang dalam keadaan bersuci dalam rumah-Ku
(Allah menjamu orang yang berwudhu‘ di dalam masjid). Selama kita tidak merusak
amal di dalam masjid (riya) atau tidak berhadats. Do’a malaikat sampai kita
keluar dari masjid.
Kita bermuzakarah
seperti ini mendapat kemuliaan: Barangsiapa yang keluar menuntut ilmu maka dia
seperti orang keluar fi sabilillah. Tidaklah berkumpul sekelompok orang di
masjid dan membaca ayat Qur’an kemudian kita bahas Qur’an itu melainkan Allah
turunkan kepada mereka itu ketenangan jiwa. Banyak orang yang tidak tahu bahwa
masjid adalah tempat untuk menenangkan jiwa. Kemudian dicurahkan kepada kita
rahmat.
Shalat berjama’ah
sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Rasulullah bertanya kepada sahabatnya: wahai
sahabatku inginkah kamu aku beritahu satu amalan yang bisa menghapus dosa dan
mengangkat derajat. Kata Rasulullah:
·
Menyempurnakan wudhu‘ sekalipun dalam keadaan yang
tidak kita sukai.
·
Banyak melangkah ke masjid (shalat berjama’ah).
·
Menunggu shalat setelah shalat
Allah berfirman:
jangan lupakan bagian kalian di dunia. Mencari nafkah adalah sampingan. Ketika ada seruan shalat, kita segera
ke masjid. Jangan sampai kita datang ke masjid menjelang waktunya habis.
Pada hari kiamat ketika
Allah membangkitkan manusia. Ketika Rasulullah ditanya tentang apa pengertian
salah satu ayat tentang kebangkitan, beliau menangis. Ada 12 golongan umat yang
akan dibangkitkan: ada yang lidahnya terjulur, dibangkitkan dalam keadaan buta
(mengapa engkau bangkitkan dalam keadaan buta, sedang aku di dunia melihat.
Firman Allah: dulu di dunia aku sudah sampaikan ayat tentang akhirat dll, engau
melupakannya, hari ini aku lupakan engkau); tidak bertangan tidak berkaki
(orang-orang yang jahat terhadap tetangganya); seperti bulan (yang beramal
shaleh dan melazimi shalat berjama’ah).
Abdullah bin Ummi
Maktum pernah minta keringanan dari Rasulullah. Beliau adalah sahabat yang mulia. Surat Abasa turun karena beliau. Jarak
rumahnya sekitar 1 km dari masjid Nabi. Antara Zuhur dan Ashar beliau I’tikaf.
Antara Maghrib dan Isya beliau akan I’tikaf. Beliau bertanya kepada Rasulullah:
apakah saya diberi keringanan. Aku ini buta, tidak ada yang menuntunku ke
masjid. Rasulullah: apakah engkau mendengar adzan? Dia mejawab: ya. Rasulullah:
selama engkau mendengar adzan maka tunaikan shalat di masjid.
Setiap ayat yang ada
kata “Ya ayyuhalladzina amanu” pelaksanaan perintah tersebut menunjukkan
kualitas keimanan seseorang. Seperti 2: 183 – perintah berpuasa. Dalam 9: 18
menunjukkan bahwa yang memakmurkan masjid adalah orang beriman. Dalam 9: 17
tidak pantas orang musyrik memakmurkan masjid Allah. Kalau kita malas berjama’ah
ke masjid, kita harus koreksi iman kita. Apa banyak dosa sehingga menutupi hati
kita.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!