Psikologi Kekayaan: Bagaimana Islam Mengajarkan Kita Mengelola Uang

Gambar
  Apakah banyaknya harta otomatis membuat kita bahagia dan mulia di sisi Allah? Atau justru bisa menjadi ujian yang menjerumuskan? Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan bahwa setiap umat memiliki ujian, dan ujian bagi umat beliau adalah kekayaan . Pesan ini terasa sangat dekat dengan kondisi kita hari ini: hidup di tengah arus kapitalisme, iklan yang tak putus, dan budaya “harus punya lebih”. Tulisan ini merangkum gagasan penting dari karya Dr. Osman Umarji “Psychology of Wealth: An Islamic Perspective on Personal Finance” tentang bagaimana Islam membentuk cara pandang seorang Muslim terhadap harta dan keuangan pribadi. 1. Cara Pandang Ekonomi Modern vs Cara Pandang Islam Ekonomi modern (khususnya aliran neoklasik) memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengejar kepuasan maksimal . Tolok ukurnya sederhana: semakin banyak, semakin enak, semakin nyaman, semakin baik. Beberapa ciri cara pandang ini: Tujuan utama: mengejar kesenangan duniawi (pleasure). M...

Ummi ikut tadarus di langgar

Para wanita ikut tadarus di langgar
Sepulangnya shalat tarawih pada malam pertama Ramadhan (26 Mei 2017) Ummi bertanya tentang tadarusan yang diadakan setelah shalat tarawih. Apakah ada perempuan yang ikut tadarus, saya jawab ada. Apakah bacanya bersama-sama atau sendiri sendiri, saya jawab sendiri-sendiri. Apakah ada yang membetulkan bacaan, saya jawab ada yaitu Pak Ramli.

Keesokan harinya setelah shalat tarawih malam kedua (27 Mei 2017) Ummi ikut tadarus bersama anak-anak perempuan yang juga shalat tarawih di langgar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas