Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2024 di aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Kabupaten Kapuas. Dalam sambutan dari Asisten III, Bapak Ahmad M. Saribi, beliau mengharapkan adanya arahan dari Sekretaris Daerah terkait masalah pembangunan Zona Integritas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Drs, Septedy, menyampaikan bahwa hasil dari Ombudsman untuk tahun 2023 adalah 82,72. Tapi penilaian KPK, kita berada pada 68,99 padahal target nasional adalah di atas 70. Kita tidak boleh puas dengan kepatuhan di Ombudsman, kita harus meningkatkan satuan pengawasan internal. Beliau bertanya, kalau darah lain bisa, mengapa kita tidak bisa. Mengapa? Masalahnya dimana? Pekerjaan ini adalah pekerjaan kita semua,
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Safari Subuh Dewan Masjid Indonesia di Masjid Baitul Muttaqin
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Pada hari Sabtu, 8 Juli 2017 bertempat di Masjid Baitul Muttaqin, Jalan Kalimantan, Kuala Kapuas dilaksanakan kegiatan Safari Subuh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Kapuas bekerja sama dengan Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kabupaten Kapuas. Dalam kegiatan ini disampaikan kuliah subuh oleh ketua DMI yaitu Guru Parhani mengenai Memakmurkan Masjid, berikut catatan singkatnya:
Safari Subuh bertujuan untuk mengajak masyarakat senantiasa
shalat berjama’ah. Memakmurkan masjid adalah tanggung jawab umat Islam. Kita
tidak hanya disuruh untuk membangun masjid, tapi juga memakmurkannya.
Memakmurkan masjid adalah saksi keimanan kita kepada Allah.
Cermin keimanan adalah masjid, langgar, mushola. Bila di suatu tempat ada
masjid, kemudian makmur, maka pertanda keimanan masyarakat di daerah tersebut
baik. Sebagaimana juga cermin ekonomi, masyarakat meramaikan pasar. Masjid
adalah cermin keimanan. Masjid yang megah, tapi hanya dipakai seminggu sekali,
kan sayang.
Ada masjid yang banyak tahi kumbangnya. Ketika ditanyakan
kepada masyarakat disekitarnya apakah itu masjid atau mushola. Mereka mengatakan
bahwa itu masjid tapi hanya dipakai seminggu sekali. Masjid harus ada pengkaderan, sehingga kalau orang yang
senantiasa mengajak ke masjid meninggal, maka ada yang melanjutkan.
Masjid
adalah tempat yang paling mulia di dunia. Sebaik-baik tempat yang ada di dunia
ini adalah masjid-masjid-Ku. Kalau kita masuk masjid dengan niat I’tikaf,
nilainya ibadah. Di tempat lain, meskipun dua jam, tidak bernilai ibadah. Meskipun
masjid hanya terbuat tiang galam dan atap dari daun nipah lebih mulia dari
sebuah istana.
Salah satu
orang yang mendapatkan naungan Allah SWT adalah orang yang hatinya terpaut
dengan masjid. Pikirannya selalu bagaimana memakmurkan masjid. Masjid punya fungsi ganda, selain shalat,
juga tempat untuk menimba ilmu (diskusi, seminar).
Shalat di masjid
adalah sangat utama. Laki-laki diharapkan shalat di masjid. Ada mazhab yang
mengatakan bahwa shalat berjama’ah di masjid adalah fardhu ‘ain (Maliki,
Hanbali). Ada yang bilang bahwa shalat di masjid adalah syarat sah shalat.
Dalam mazhab Syafi’I ada yang berpandangan bahwa shalat berjama’ah adalah
fardhu kifayah. Ada yang berpendapat bahwa shalat berjama’ah adalah sunnat
mu’akadah. Hukum laki-laki di rumah adalah makruh.
Ada masjid yang
adzan, iqamah dan imamnya adalah kaumnya. Laki-laki shalat di masjid, wanita
bisa shalat di rumah.
Seorang pendeta
tidak kagum dengan kaum Muslimin. Dia baru akan kagum kalau shalat Subuhnya
bisa seramai shalat Jum’at.
Bila hati umat
ini bisa bersatu, maka tidak akan terjadi perselisihan.
Ketika shalat itu
diwajibkan sampai beliau sakit, beliau tidak pernah meninggalkan shalat
berjama’ah. Pernah dalam kondisi sakit beliau berangkat ke masjid.
Kadang ada masjid
yang adzannya cuma Maghrib dan Isya. Upayakan masjid bersih, sehingga nyaman
bagi orang untuk beribadah dan beri’tikaf. Kalau bisa ada kaumnya. Tolong
perhatikan kesejahteraan kaum.
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu
Oleh: Nouman Ali Khan Dalam agama kita ada tanggung jawab kita kepada Allah dan ada tanggung jawab kepada orang-orang disekitar kita. Hubungan kita dengan Allah sangat sederhana. Itulah sebabnya kalau kita bersalah, maka do'a pertama di dunia adalah: Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Q.S. Al A'raaf, 7: 23) Allah tidak pernah berbuat zalim kepada manusia, sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Q.S. Yunus, 10: 44) Bila kita memperbaiki masalah tanggung jawab kita dengan Allah SWT maka tanggung jawab kita kepada manusia juga akan terselesaikan. Jika kita baik pada Allah, tapi tidak baik kepada orang tua, sebenarnya kita tidak baik kepada Allah. Membicarakan masalah tanggung
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!