Allah
banyak memberikan nikmat kepada manusia. Nikmat paling besar adalah nikmat iman dan Islam. Kita masih bisa
menggunakan anggota tubuh kita. Seandainya semua nikmat ini dihitung, air laut
dijadikan tinta dan ranting pohon dijadikan pena, maka kita tidak bisa
menghitung nikmat tersebut.
Tiga fase
kehidupan dalam kehidupan di dunia:
Fase
pertama adalah kehidupan dunia. Hidup di dunia adalah sandiwara, hanya
sebentar. Tidak ada yang merasa hidup ini lama. Nikmat umur adalah disyukuri dengan melaksanakan amal
saleh. Hadits: sebaik-baik
manusia adalah yang panjang umurnya dan banyak amal ibadahnya. Orang yang
celaka itu, umurnya panjang, dia banyak berbuat dosa dan maksiat kepada Allah
SWT.
Dunia semakin
dikejar adalah semakin lari. Yang paling dekat kita kejar adalah kematian. Dunia
adalah tempat menanam, dan memetiknya kelak di akhirat. Bila kita menanam
kebaikan kita akan memetik hasilnya.
Banyak kita
tergiur dengan kehidupan dunia. Banyak orang bilang orang kaya berbahagia. Padahal belum tentu. Hakikat bahagia
adalah di negeri akhirat. Sebaik-baik bekal adalah takwa.
Fase kedua adalam
alam kubur. Setiap jiwa pasti akan mati. Kalau sudah sampai waktunya, kita tidak
akan bisa bersembunyi. Kematian ada sebabnya.
Apabila orang
itu sudah meninggal dunia. Sudah dimandikan, dikafankan, di sholatkan, diantar
ke pemakaman. Yang pertama
mengantarkan mayat itu adalah keluarga. Yang mengantar berikutnya adalah hartanya..
yang ketiga adalah amal kita. Setelah jenazah dimasukkan ke lubang kubur. Setelah
kubur ditutup, dibacakan talqin. Dua yang akan kembali, yang pertama adalah keluarga. Tidak ada istilah
sehidup semati. Yang kembali berikutnya adalah hartanya. Yang tertinggal itu
adalah amalan kita waktu hidup di dunia.
Mayat dikubur
mohon kepada Allah agar diberikan sedikit waktu untuk bersedekah dan mengerjakan
amal saleh. Allah mengatakan sudah terlambat. Kubur mengatakan: aku adalah
rumah yang sendirian. Di
kubur itu tidak ada kawan, tidak ada teman. Untuk menemaninya orang yang
dikubur adalah orang yang suka membaca Qur’an. Aku adalah rumah yang gelap
gulita. Agar kubur tidak
gelap, dihiasi dengan shalat malam. Shalat malam dibiasakan 40 hari, insya
Allah berikut-berikutnya tidak akan susah untuk melaksanakannya.
Ada orang yang
biasa shalat berjama’ah maka dia senantiasa bawa cucu agar bisa shalat berjama’ah
dimana saja. Shalat Isya berjama’ah sama dengan shalat malam setengah malam. Shalat
Subuh berjama’ah sama dengan shalat malam sepanjang malam.
Aku adalah
rumah yang tidak ada perhiasannya. Perhiasannya adalah amal saleh. Aku penuh dengan ular. Kita disuruh untuk
memperbanyak ucapan basmalah. Aku adalah tempat pertanyaan Munkar dan Nakir. Supaya
nyaman dalam menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir disuruh memperbanyak zikir
kepada Allah SWT.
Shalat adalah
kunci semua ibadah. Ia adalah tiang agama. Barang siapa memelihara shalat, maka
Allah akan mengangkat kehidupannya yang sulit, dimudahkan rezekinya. Setiap
bacaan Fatihah dijawab oleh Allah SWT. Shalat juga bisa melepas siksa kubur.
Orang meninggal
menerima kitab amal dari kanan, kiri dan belakang. Orang yang shalat, cepat dalam meniti sirathal
mustaqim. Kemudian dia akan dimasukkan dalam surga Allah tanpa hisab.
Fase ketiga
adalah kehidupan akhirat. Akhirat itulah yang kekal abadi.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!