Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Mengingat Kematian oleh H. Nabchan


Allah banyak memberikan nikmat kepada manusia. Nikmat paling besar adalah nikmat iman dan Islam. Kita masih bisa menggunakan anggota tubuh kita. Seandainya semua nikmat ini dihitung, air laut dijadikan tinta dan ranting pohon dijadikan pena, maka kita tidak bisa menghitung nikmat tersebut.

Tiga fase kehidupan dalam kehidupan di dunia:

Fase pertama adalah kehidupan dunia. Hidup di dunia adalah sandiwara, hanya sebentar. Tidak ada yang merasa hidup ini lama. Nikmat umur adalah disyukuri dengan melaksanakan amal saleh. Hadits: sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan banyak amal ibadahnya. Orang yang celaka itu, umurnya panjang, dia banyak berbuat dosa dan maksiat kepada Allah SWT.

Dunia semakin dikejar adalah semakin lari. Yang paling dekat kita kejar adalah kematian. Dunia adalah tempat menanam, dan memetiknya kelak di akhirat. Bila kita menanam kebaikan kita akan memetik hasilnya.
Banyak kita tergiur dengan kehidupan dunia. Banyak orang bilang orang kaya berbahagia. Padahal belum tentu. Hakikat bahagia adalah di negeri akhirat. Sebaik-baik bekal adalah takwa.

Fase kedua adalam alam kubur. Setiap jiwa pasti akan mati. Kalau sudah sampai waktunya, kita tidak akan bisa bersembunyi. Kematian ada sebabnya.

Apabila orang itu sudah meninggal dunia. Sudah dimandikan, dikafankan, di sholatkan, diantar ke pemakaman. Yang pertama mengantarkan mayat itu adalah keluarga. Yang mengantar berikutnya adalah hartanya.. yang ketiga adalah amal kita. Setelah jenazah dimasukkan ke lubang kubur. Setelah kubur ditutup, dibacakan talqin. Dua yang akan kembali, yang pertama adalah keluarga. Tidak ada istilah sehidup semati. Yang kembali berikutnya adalah hartanya. Yang tertinggal itu adalah amalan kita waktu hidup di dunia.

Mayat dikubur mohon kepada Allah agar diberikan sedikit waktu untuk bersedekah dan mengerjakan amal saleh. Allah mengatakan sudah terlambat. Kubur mengatakan: aku adalah rumah yang sendirian. Di kubur itu tidak ada kawan, tidak ada teman. Untuk menemaninya orang yang dikubur adalah orang yang suka membaca Qur’an. Aku adalah rumah yang gelap gulita. Agar kubur tidak gelap, dihiasi dengan shalat malam. Shalat malam dibiasakan 40 hari, insya Allah berikut-berikutnya tidak akan susah untuk melaksanakannya.
Ada orang yang biasa shalat berjama’ah maka dia senantiasa bawa cucu agar bisa shalat berjama’ah dimana saja. Shalat Isya berjama’ah sama dengan shalat malam setengah malam. Shalat Subuh berjama’ah sama dengan shalat malam sepanjang malam.

Aku adalah rumah yang tidak ada perhiasannya. Perhiasannya adalah amal saleh. Aku penuh dengan ular. Kita disuruh untuk memperbanyak ucapan basmalah. Aku adalah tempat pertanyaan Munkar dan Nakir. Supaya nyaman dalam menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir disuruh memperbanyak zikir kepada Allah SWT.

Shalat adalah kunci semua ibadah. Ia adalah tiang agama. Barang siapa memelihara shalat, maka Allah akan mengangkat kehidupannya yang sulit, dimudahkan rezekinya. Setiap bacaan Fatihah dijawab oleh Allah SWT. Shalat juga bisa melepas siksa kubur.

Orang meninggal menerima kitab amal dari kanan, kiri dan belakang. Orang yang shalat, cepat dalam meniti sirathal mustaqim. Kemudian dia akan dimasukkan dalam surga Allah tanpa hisab.


Fase ketiga adalah kehidupan akhirat. Akhirat itulah yang kekal abadi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan