Naik Kereta Api Bandara Soekarno Hatta
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Setelah keluar dari terminal 1A Bandara Soekarno Hatta, admin bertanya ke petugas dimana naik kereta api bandara. Dia bilang bahwa admin harus berjalan dulu ke Terminal 1B, diseberangnya ada stasiun antara. Dari situ nanti admin naik kereta ke stasiun utama bandara.
Admin berjalan ke terminal 1B, kemudian masuk ke stasiun antara tersebut, naik ke lantai 2, kebetulan keretanya sudah ada dan mau berangkat. Admin awalnya ada di gerbong paling belakang, tapi karena mau merekam perjalanan ini, akhirnya pindah ke depan.
Sesampainya di stasiun utama, admin turun dan mengikuti petunjuk untuk menuju ke tempat pembelian tiket di lantai dasar. Pembelian tiket dapat dilakukan dengan menggunakan kartu debit atau kartu kredit. Setelah itu kami diminta menunggu di ruang tunggu. Tak lama kemudian ada panggilan untuk masuk ke kereta api, karena keretanya mau berangkat.
Keretanya sangat nyaman, ber-AC (24 derajat Celcius). Kecepatannya mencapai 64 km/jam. Stasiun yang dilewati tidak banyak, ada Batu Ceper, Duri dan Stasiun Sudirman Baru. Admin turun di Stasiun Sudirman Baru.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!