Apa Itu Serangan Jantung? Definisi dan Pilihan Pengobatan yang Telah Berubah

Gambar
  Serangan jantung sering kali dibayangkan sebagai seseorang yang memegangi dada mereka dalam kesakitan, dilarikan ke rumah sakit, dan mungkin meninggal sebelum tiba. Meskipun skenario ini mungkin terjadi, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Serangan jantung tidak selalu mengikuti pola yang sama. Gejala bisa sangat parah atau justru sangat ringan. Proses yang menyebabkan serangan jantung juga dapat bervariasi, sehingga kerusakan pada jantung bisa berat atau bahkan hampir tidak ada. Apa Sebenarnya Serangan Jantung Itu? Sebagian besar serangan jantung terjadi ketika salah satu arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung tidak dapat mengirimkan darah dalam jumlah yang cukup atau bahkan tidak bisa mengalirkan darah sama sekali. Penyebab yang paling umum adalah penumpukan plak lemak di dalam arteri tersebut. Ada dua mekanisme utama yang menyebabkan aliran darah terganggu, yang dikenal sebagai serangan jantung tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 : Pada serangan jantung tipe ini, plak pada dindin

Pembahasan Hadits ke-8 Arba’in Nawawi - Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Dari Ibnu Umar r.a dari Rasulullah SAW berkata: Aku diperintahkan untuk memerintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah dan Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal itu maka darah dan harta mereka akan dilindungi kecuali dengan hak Islam dan perlindungan mereka ada pada Allah ta’ala. . (H.R. Bukhari dan Muslim)

Para ulama mengatakan bahwa hadits ini paling tidak ada dua kandungan:

  1. Bagaimana kita berinteraksi dengan orang-orang kafir
  2. Allah SWT mengharamkan harta dan darah
Berinterkasi dengan orang-orang kafir

Rasulullah diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir. Hadits ini secara zahirnya / lahiriahnya memerintahkan kita untuk memerangi orang-orang kafir. Hadits ini perlu dipelajari dengan baik. Ada dua prinsip pokok dalam memahami hadits menurut Muhammad Ghazali dalam pengantar fiqhus shirah:
Tidak semua yang disebut hadits adalah hadits. Banyak hadits-hadits palsu yang tersebar di masyarakat kita. Kita harus memastikan terlebih dahulu apakah ini hadits Nabi atau bukan. Hadits palsu bukan perkataan Rasulullah.

Bila hadits itu sahih, tidak semua orang memahaminya dengan baik.

Islamofobia suka dengan hadits-hadits seperti ini. Ini menjadi pembenaran terhadap tuduhan mereka bahwa Islam disebarkan melalui pedang atau Islam disebarluaskan dengan kekerasan.

Ada beberapa ayat yang semakna dengan hadits ini:

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (Q.S. At-Taubah, 9: 29)

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 191)

Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertakwa. (Q.S. At-Taubah, 9: 123)

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 193)

Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan (Q.S. Al-Anfal, 8: 39)

... Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.... (Q.S. Al-Baqarah, 2: 217)

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, ... (Q.S. Al-Fath, 48: 29)

Untuk memahami ayat atau hadits tidak cukup hanya dengan membaca terjemahnya, kita perlu merujuk pada penjelasan pada para ulama.

Prinsip dasar berinteraksi dengan orang kafir

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Mumtahanah, 60: 8-9)

Kita diwajibkan untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada orang kafir yang baik. Orang kafir itu ada 2:

  1. Orang kafir yang memerangi kita
  2. Orang kafir yang tidak memerangi kita (baik)
Jihad itu ada 2 macam:

  1. Jihad defensif mempertahankan teritorial dari serangan musuh
  2. Jihad ofensif – kita menyerang (ada aturannya).
Perang Badr dan Perang Uhud adalah perang defensif. Perang Fathu Mekkah adalah ofensif. Perang ofensi ada 3 tahap:

  1. Mendakwahi dulu supaya mereka mau masuk Islam. Kita tidak boleh memaksa. Orang boleh tidak memilih. Setiap pilihan ada konsekuensinya.
  2. Mau kafir silahkan. Syaratnya harus mau tunduk pada aturan Islam berupa membayar jizyah.
  3. Diperangi
Segala puji bagi Allah rabb bagi sekalian alam (Q.S. Al-Fatihah, 1: 2)

Tidaklah Kami utus engkau melainkan menjadi rahmat bagi sekalian alam.

Video perkembangan Islam di Eropa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan