Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan
karena iman dan karena mengharap balasan pahala maka dosa-dosanya yang telah
lalu akan diampuni.
Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang melaksanakan
qiyamul lail di bulan Ramadhan (tarawih) karena iman dan mengharapkan balasan
pahala dari Allah SWT maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.
Apa artinya kalau dosa kita diampuni? Pengampunan dosa
artinya surga karena di dalam surga tidak ada yang berdosa. Masuk surga itulah
yang disebutkan oleh Qur’an sebagai keberuntungan yang besar. Masuk surga
adalah cita-cita kita. Apapun kebaikan, ibadah yang lakukan kepada Allah SWT,
tujuan kita adalah surga.
“Semua yang bernyawa akan merasakan kematian, sesungguhnya
balasan kalian akan disempurnakan nanti pada hari kiamat. Barang siapa yang
dijauhkan dari siksa, dimasukkan ke dalam surga, maka dia adalah orang yang
beruntung.” (Q.S. Ali Imran, 3: 185)
Dunia adalah kesenangan yang menipu.
Barangkali semua pemeluk agama tahu apa itu dosa. Dosa bukan
sesuatu yang asing. Kecuali bagi orang yang anti Tuhan. Tapi banyak orang yang
tidak takut kepada dosa. Banyak orang takut pada hukum di dunia. Takut pada
pamali (ketulahan). Tapi pada dosa tidak takut.
Rasulullah SAW bersabda: setiap Bani Adam (manusia) banyak
melakukan perbuatan dosa / kesalahan (kata ini menunjukkan pekerjaan yang
sering dilakukan. Artinya profesi atau pekerjaan) dan sebaik-baik orang yang
melakukan kesalahan adalah bertaubat.
Dalam Islam, manusia yang baik bukan orang yang tidak pernah
berbuat dosa, tapi orang yang berbuat dosa kemudian dia iringi kesalahan
tersebut dengan taubat. Islam tidak mengenal manusia yang tidak pernah berbuat
salah / khilaf / dosa. Yang ada adalah orang yang tidak pernah berbuat salah.
Satu-satunya manusia yang dijamin tidak berbuat dosa adalah nabi. Mereka
dijamin dengan “ishmah”.
Jadi bagaimana kita yang banyak melakukan kesalahan
bertaubat.
Dosa itu ada dua: dosa kepada Allah dan dosa kepada manusia.
Dosa kepada Allah karena kita tidak menunaikan hak Allah yang telah memberikan
nikmat kepada kita.
Allah berhak untuk diibadahi dan tidak disekutukan. Hak
untuk diibadahi seperti shalat, zakat. Makna ibadah yang lain adalah ketaatan.
Orang yang berbuat zina itu antara manusia dengan manusia. Ini dosa kepada
Allah karena Allah melarang. Kita wajib taat kepada Allah yang melarang hal
tersebut.
Ketika melanggar hak Allah, meskipun dilakukan suka sama
suka maka tetap berdosa. Dalam hukum kita, bila berzina asal suka sama suka
maka tidak dihukum.
Orang yang riba, meskipun suka sama suka tetap berdosa.
Allah melarang hamba-Nya untuk melakukan perbuatan riba.
Suap macam-macam bentuknya. Rasulullah bersabda, yang
menyuap (menyogok) dan disuap (disogok) sama-sama masuk neraka. Mereka tetap
berdosa meskipun ikhlas karena ada hak Allah yang dilanggar.
Dosa kepada Allah karena kita menyakiti (berbuat zalim)
kepada manusia. Ini lebih sulit karena kita harus minta maaf kepada orang yang
dizalimi.
Syarat diterima taubat:
1.
Ikhlas
2.
Berhenti melakukan
perbuatan tersebut
3.
Menyesal
4.
Berjanji tidak mengulangi
Kalau kita zalim, maka harus minta maaf kepada orang yang
kita zalimi.
Rasulullah SAW bersabda: Muslim itu adalah orang Islam yang
orang lain selamat dari gangguan kita (gangguan lisan dan tangan).
Bila kita pahami hadits ini dengan: kalau kita mengganggu
orang, kita tidak disebut sebagai orang Islam.
Rasulullah SAW bersabda: tidak akan bisa masuk surga orang
yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.
“jaar” artinya tetangga atau orang disekitar kita. Jangan sampai orang disekitar kita merasa
terganggu.
Mohon maaf kepada bapak-bapak yang suka merokok. Terlepas
dari merokok atau tidak boleh, haram atau tidak haram. Merokok tidak baik bagi
kesehatan. Perokok pasif itu lebih berbahaya dari perokok aktif. Bahkan bahaya
perokok pasif lebih buruk tiga kali lipat dari perokok aktif.
Kalau mau merokok, merokok di tempat yang tidak ada orang.
Dampak buruk dosa bagi individu dan masyarakat
1.
Orang yang berdosa dan
tidak bertaubat akan terhalang untuk mendapatkan keberkahan ilmu
Imam Syafi’i mengadu kepada salah seorang gurunya (Imam
Waqi’) tentang susahnya menghapal pelajaran. Imam Waqi’ memberikan nasehat:
hendaklah engkau menjauhi perbuatan dosa atau maksiat. Ilmu adalah cahaya, dan
cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang berbuat dosa. Ilmu adalah
modal kita. Kita beribadah dengan ilmu. Ilmu adalah dasar kita untuk melakukan
berbagai macam aktivitas dunia.
Abu Darda’: jadilah kamu orang yang berilmu, atau orang yang
senantiasa menuntut ilmu atau orang yang senang mendengarkan ilmu, jangan jadi
orang yang keempat, tidak berilmu, tidak menuntut ilmu dan tidak senang
mendengarkan ilmu, kamu pasti akan binasa.
Terhalang untuk mendapatkan keberkahan salah satunya adalah
tidak mengamalkan ilmu. Tidak ada manusia yang lebih mulia dari manusia yang
ada di majelis ilmu. Kekasih itu adalah wali Allah. Semua yang duduk di sini
adalah wali-wali Allah.
Ilmu yang berkah:
1.
Ilmu yang diamalkan. Tahu
bahwa menuntut ilmu itu pahalanya besar, maka dia menuntut ilmu.
2.
Ilmu yang bermanfaat:
mengamalkannya dan menyebarluaskannya. Sebaik-baik kamu adalah orang yang
belajar Qur’an dan mengamalkannya.
Dampak buruk ilmu:
2.
kegelisahan yang dirasakan
pelaku maksiat di dalam hatinya dan hilangnya kesenangan dalam hati.
Barangsiapa yang berpaling dari peringatanku maka dia akan mendapatkan
kehidupan yang sempit, gelisah. Dia akan mencari kemaksiatan yang lain untuk
menenangkan hatinya. Tidak sedikit orang yang akhirnya melakukan bunuh diri.
3.
Allah akan mempersulit
setiap urusan dalam hidupnya. Terapkan ini untuk pribadi, bukan untuk orang
lain. Ulama dulu ingat dengan dosa. Kalau kita lupa dengan dosa.
Kalau kita sering berdosa, tapi urusan lancar-lancar saja,
kita harus hati-hati, ini namanya “istidraj” yaitu Allah memberikan kenikmatan
ketika kita melakukan maksiat. Semakin banyak dosanya dia semakin sukses. Dia
harus meninjau ulang, jangan-jangan ada yang tidak beres. Hal seperti ini
sangat berbahaya, lihat Fir’aun, lihat Qarun, bagaimana akhirnya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!