Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Kenangan bersama "Monggo Chocolate"

Saat menunggu pesawat ke Banjarmasin di Bandara Adi Sucipto, Rabu, 20 Juni 2018, admin melihat toko yang menjual "Monggo Chocolate".
Beberapa tahun yang lalu, PMI Kabupaten Kapuas pernah bekerjasama dengan "Monggo Chocolate" dalam upaya penggalangan dana kemanusiaan melalui penjualan coklat.
Jadi pihak PMI mengirimkan logo untuk ditempatkan di bungkus coklat. Pihak 'Monggo Chocolate' merancang desainnya. Setelah menyepakati desain dan harganya, akhirnya diproduksilah coklat dengan bungkus logo PMI.
Namun strategi pemasaran coklat ini tidak berjalan dengan baik karena dalam pemasarannya kurang bisa memunculkan unsur donasinya sehingga yang muncul kesannya adalah: "coklatnya kecil, harganya mahal".
Sebenarnya pihak "Monggo Chocolate" bisa memberi harga yang lebih murah asal pihak PMI bisa memesan dalam jumlah yang lebih besar. Namun karena keterbatasan dana maka pemesanan dilakukan dalam hitungan harga yang masih mahal.
Karena menjelang kadaluarsa coklat tersebut masih banyak yang belum terjual, akhirnya banyak digunakan untuk kegiatan internal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan