Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Ramadhan bulan pahlawan dan kemenangan

Berikut ini adalah perang-perang yang terjadi pada bulan Ramadhan:

Perang Badr
Dalam peperangan ini kaum Muslimin yang berjumlah 313 orang, 2 kuda dan 70 unta mengalahkan tentara Quraisy yang berjumlah 1000 orang, 100 kuda dan 700 unta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Sehubungan dengan perang ini Allah berfirman dalam Surat Ali Imran:

( 123 )  Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.

( 124 )   (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?"

Fathu Mekah
Pada tanggal 20 Ramadhan tahun 8 Hijriah, Rasulullah menaklukkan Mekkah tanpa peperangan. Beliau memasuki Mekkah dan memperlakukan warganya dengan adil. Ketika berada di dekat Ka'bah, beliau menunjuk berhala-berhala dengan tongkatnya dan membacakan Surat Al-Isra ayat 81:

"Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.

Perang Al-Qadisiyyah
Pada tahun 15 H (636 M) di bulan Ramadhan, pasukan Muslimin dipimpin oleh Sa'ad bin Abi Waqqas r.a. berjumlah 30.000 orang yang terdiri dari 700 sahabat dan lebih dari 70 veteran Perang Badr berperang melawan tentara Persia di Qadisiyyah. Mereka melawan tentara Persia yang berjumlah sekitar 100.000 orang beserta dengan gajah-gajah yang berukuran besar. Qa'qa' berhasil menaklukkan gajah-gajah tersebut. Panglima Persia yang perkasa, Rustum, dihapus dari halaman sejarah.

Perang Yunani
Pada bulan Ramadhan 31 H, pasukan Muslimin dibawah kepemimpinan Mu'awiyah r.a. menaklukkan Kepulauan Rhodes, menghancurkan berhala terbesar di dunia pada saat itu, the Colossus of Rhodes (dinamai dengan nama dewa Yunani, Helios). Tinggi berhala itu 110 kaki, terletak di gerbang pelabuhan kota tersebut.

Perang Spanyol
Pada bulan Ramadhan 92 H, Gubernur Kekhalifahan Umayyah di Afrika Utara, Musa bin Nusair, mengirim 12.000 tentara ke Spanyol dibawah kepemimpinan Tariq bin Ziyad. Ketika mereka sudah mendarat di pantai, dia memerintahkan untuk membakar seluruh kapal mereka dan mengatakan:

"Saudaraku dalam Islam! Kita menghadapi musuh di depan kita dan laut yang dalam di belakang kita. Kita tidak dapat pulang ke rumah, karena kita sudah membakar kapal-kapal kita. Kita sekarang harus mengalahkan musuh dan meraih kemenangan atau mati secara pengecut karena tenggelam di laut. Siapa yang akan mengikuti aku?"

Setelah itu mereka berhasil mengalahkan Raja Roderic dari Visigoths yang kejam. Tempat mereka mendarat dinamakan Jabal al-Tariq bagi Muslim dan diplesetkan menjadi Gibraltar.

Perang Salib
Perang Hattin dimulai pada bulan Ramadhan 582 H. Pasukan Muslimin dipimpin oleh Salahuddin. Peperangan ini terjadi karena raja tentara Perang Salib, Renaud melanggar perjanjian dalam. Pada akhirnya pasukan Muslimin berhasil membebaskan al-Quds pada bulan Rajab tahun berikutnya.

Perang Ain Jalut
Para hari Jum'at, 25 Ramadhan 658 H, Saifuddin Qutuz dibantu dengan panglimanya yang terkenal Beybars mengalahkan pasukan Mongol. Ini adalah kekalahan Mongol pertama sejak mereka melancarkan invasinya ke arah barat dari Mongolia 43 tahun sebelumnya. Sejak saat itu mereka tidak pernah lagi menang. Keturunan mereka masuk Islam.

Sumber: Islam21c

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan