Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Suka Duka Kampanye Imunisasi MR di Kabupaten Kapuas

(Courtesy of Puskesmas Danau Rawah)

Suka duka pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR di Kabupaten Kapuas. Beberapa Puskesmas mengabadikan moment tersebut. Misalnya  Puskesmas Danau Rawah di bawah komandan Pak Bahrani dan Koordinator Imunisasi pak Cakra,  yang harus menempuh perjalanan yang sangat jauh, pergi pagi dan pulang malam, menjangkau desa dan dusun sangat terpencil. Membawa petugas yang masih punya anak kecil. Berpayung kardus air mineral naik kelotok sampai ke dusun.

(Courtesy of Puskesmas Mantangai)

Demikian juga dengan tim dari Puskesmas Mantangai di bawah pimpinan Pak Serdie dan Koordinator Imunisasi bu Septy. Mendatangi anak-anak sekolah di desa-desa sepanjang sungai Kapuas. Memberikan hak-hak anak agar terlindungi dari penyakit Campak dan Rubella. Hampir setiap hari, berganti desa, berganti sekolah.

(Courtesy of Puskesmas Selat)

Ada juga yang menggelikan. Puskesmas Selat di bawah komandan dr. Tonun dan Kordinator Imunsiasi bu Sinta. Saat mendatangai sebuah sekolah SMP, si anak terlihat santai meski diolok-olok teman-temannya. Terakhir temannya komentar "Sekalinya setumat haja (ternyata sebentar saja)". Anak pemberani calon pemimpin bangsa. Aamiin...
(Courtesy of Puskesmas Danau Rawah)

Sekali lagi, Puskesmas Danau Rawah. Medan alam berpasir luas, membuat kendaraan pusling APV puskesmas sering terjebak di pasir. Perlu ekstra kekuatan dorong, balok kayu, campur semangat, dibantu masyarakat. Ini sudah perjuangan sehari-hari dalam layani kesehatan masyarakat di sana. Tidak pernah mengeluh.

(Courtesy of Puskesmas Melati)

Tim Puskesmas Melati di bawah komandan dr. Ahmad Haspiani dan Koordinator Imunsiasi ibu Wari, memberikan imunisasi MR di sekolah Muhammadiyah. Sekolah yang mendukung, orang tua pun mendukung,  siswa yang ceria serta kooperatif, petugas yang kompak dan sigap, membuat kegiatan menjadi lancar dan menyenangkan.

Semua berjalan aman, tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi seperti berita-berita hoax yang mengerikan itu.

Masih banyak lagi contoh-contoh perjuangan para petugas kesehatan di ujung tombak. Demi memberikan hak anak yang dijamin dalam Undang-Undang Kesehatan maupun Undang-Undang Perlindungan Anak. Demi mencapai kekebalan masyarakat (herd immunity) agar semua terlindung dari penyakit menular yang berbahaya, yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi, termasuk penyakit Campak dan Rubella.

Hingga saat ini, jajaran kesehatan masih terus berjuang. Kampanye Imunisasi MR hingga 31 Oktober 2018. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan