Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Pembahasan Arba'in Nawawi, Hadits ke-15 - Memuliakan Tamu



Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.
Dalam Kitab Wafi – ada judul – termasuk keimanan adalah berkata yang baik dan memperhatikan hak tamu dan tetangga.

Tidak boleh mengatakan bahwa orang yang tidak berkata baik, tidak memuliakan tetangga dan tidak memuliakan tamu berarti tidak beriman.

Iman di sini adalah kesempurnaan iman. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir dengan keimanan yang sempurna. Jadi orang yang tidak berkata baik, tidak memuliakan tetangga dan tidak memuliakan tamu, imannya tidak sempurna.

Orang Khawarij mengatakan bahwa orang yang bermaksiat apa pun sebagai kafir.

Memuliakan tamu

Ada hubungan memuliakan tamu dengan keislaman. Memperlakukan tamu pun ada peraturannya.
Tamu itu bahasa Arabnya “dhaifun”, jamaknya “dhuyuuf”. Jama’ah haji disebut “dhuyuufun rahman”.


Siapakah tamu yang wajib dimuliakan?

"Tamu tidak diundang" tidak dimuliakan.

Istilah "tamu" sekarang disalahgunakan. Misalnya pelanggan pekerja seks komersial disebut "tamu".

Istilah sekarang sering disalahgunakan: misalnya wanita tuna susila diubah menjadi pekerja seks komersial. Ini disebut sebagai "fitnah istilah".

Tamu yang wajib dimuliakan adalah musafir (tamu yang datang dari jauh).

Musafir ini sampai "wajib" menjamunya. Perlakuannya khusus.

Masjid seharusnya tidak boleh dikunci. Seharusnya di masjid disediakan tempat untuk musafir.

Mengapa yang dimuliakan adalah tamu yang spesifik karena "Safar adalah salah satu bentuk azab (siksaan)". Nabi dulu berdagang dari Mekah ke Syam, melewati padang pasir. Di tengah jalan bisa ada perompak.

Zaid bin Haritsah bepergian dengan keluarganya, dirompak, dia menjadi budak, pindah dari tangan ke tangan sampai menjadi budak Khadijah. Ketika bapaknya tahu bahwa Zaid tinggal bersama Rasulullah, orang tuanya mendatanginya, tapi Zaid tetap ingin tinggal bersama Rasulullah.

"Dengan Safar orang tidak karuan makan, tidak karuan minum, tidak karuan tidur." Ini dulu, sekarang semuanya enak.

Sunnah Para Rasul

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal". Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan". (Q.S. Adh-Dhaariyat, 51: 24-27)

Salah satu sifat mulia Nabi Ibrahim adalah senang memuliakan tamu. Hal ini tidak dimuliakan oleh semua orang. Ada yang menganggap bahwa tamu ini merepotkan. Nasehat ulama membangun rumah. Sediakan ruangan khusus untuk tamu. Lebih penting dari menghias rumah dengan sesuatu yang tidak perlu. Menyediakan ruangan khusus tamu yang tidak merepotkan keluarga. 

Adab menerima tamu. Yang wajib kita lakukan adalah  (1) memberikan perhatian lebih. Memberikan perhatian sepenuhnya. Apa yang dia perlukan, kita layani sepenuhnya. Waktunya satu hari satu malam. Kita perlakukan seistimewa mungkin. (2) memberikan perhatian semampu kita, waktunya tiga hari tiga malam. 

Nabi Ibrahim tidak kenal dengan tamunya, beliau tidak tahu bahwa mereka malaikat. Tapi beliau memperlakukan mereka dengan istimewa. Adabnya adalah memberikan hidangan istimewa. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan