Donasi Bencana Puting Beliung di Desa Muara Dadahup, Kapuas

Gambar
  Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kapuas bersama Lazismu membuka donasi untuk membantu warga terdampak bencana angin puting beliung di Desa Muara Dadahup, Kabupaten Kapuas. Peristiwa ini mengakibatkan 38 unit rumah rusak dan 43 kepala keluarga terdampak . Untuk itu, masyarakat diajak menyalurkan donasi sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap para korban. Donasi dapat disalurkan melalui rekening: BRI 3431.01.023648-53-8 a.n. Sri Agustina Konfirmasi transfer: 0853-8856-9947 Bantuan akan diserahkan langsung pada 7 September 2025 . Selain itu, bagi tenaga kesehatan maupun mahasiswa yang turut berdonasi, tersedia e-sertifikat pengabdian masyarakat . Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.

Pembahasan Arba'in Nawawi, Hadits ke-15 - Memuliakan Tamu



Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.
Dalam Kitab Wafi – ada judul – termasuk keimanan adalah berkata yang baik dan memperhatikan hak tamu dan tetangga.

Tidak boleh mengatakan bahwa orang yang tidak berkata baik, tidak memuliakan tetangga dan tidak memuliakan tamu berarti tidak beriman.

Iman di sini adalah kesempurnaan iman. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir dengan keimanan yang sempurna. Jadi orang yang tidak berkata baik, tidak memuliakan tetangga dan tidak memuliakan tamu, imannya tidak sempurna.

Orang Khawarij mengatakan bahwa orang yang bermaksiat apa pun sebagai kafir.

Memuliakan tamu

Ada hubungan memuliakan tamu dengan keislaman. Memperlakukan tamu pun ada peraturannya.
Tamu itu bahasa Arabnya “dhaifun”, jamaknya “dhuyuuf”. Jama’ah haji disebut “dhuyuufun rahman”.


Siapakah tamu yang wajib dimuliakan?

"Tamu tidak diundang" tidak dimuliakan.

Istilah "tamu" sekarang disalahgunakan. Misalnya pelanggan pekerja seks komersial disebut "tamu".

Istilah sekarang sering disalahgunakan: misalnya wanita tuna susila diubah menjadi pekerja seks komersial. Ini disebut sebagai "fitnah istilah".

Tamu yang wajib dimuliakan adalah musafir (tamu yang datang dari jauh).

Musafir ini sampai "wajib" menjamunya. Perlakuannya khusus.

Masjid seharusnya tidak boleh dikunci. Seharusnya di masjid disediakan tempat untuk musafir.

Mengapa yang dimuliakan adalah tamu yang spesifik karena "Safar adalah salah satu bentuk azab (siksaan)". Nabi dulu berdagang dari Mekah ke Syam, melewati padang pasir. Di tengah jalan bisa ada perompak.

Zaid bin Haritsah bepergian dengan keluarganya, dirompak, dia menjadi budak, pindah dari tangan ke tangan sampai menjadi budak Khadijah. Ketika bapaknya tahu bahwa Zaid tinggal bersama Rasulullah, orang tuanya mendatanginya, tapi Zaid tetap ingin tinggal bersama Rasulullah.

"Dengan Safar orang tidak karuan makan, tidak karuan minum, tidak karuan tidur." Ini dulu, sekarang semuanya enak.

Sunnah Para Rasul

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal". Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan". (Q.S. Adh-Dhaariyat, 51: 24-27)

Salah satu sifat mulia Nabi Ibrahim adalah senang memuliakan tamu. Hal ini tidak dimuliakan oleh semua orang. Ada yang menganggap bahwa tamu ini merepotkan. Nasehat ulama membangun rumah. Sediakan ruangan khusus untuk tamu. Lebih penting dari menghias rumah dengan sesuatu yang tidak perlu. Menyediakan ruangan khusus tamu yang tidak merepotkan keluarga. 

Adab menerima tamu. Yang wajib kita lakukan adalah  (1) memberikan perhatian lebih. Memberikan perhatian sepenuhnya. Apa yang dia perlukan, kita layani sepenuhnya. Waktunya satu hari satu malam. Kita perlakukan seistimewa mungkin. (2) memberikan perhatian semampu kita, waktunya tiga hari tiga malam. 

Nabi Ibrahim tidak kenal dengan tamunya, beliau tidak tahu bahwa mereka malaikat. Tapi beliau memperlakukan mereka dengan istimewa. Adabnya adalah memberikan hidangan istimewa. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas