📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Pembahasan Arba'in Nawawi, Hadits ke-15 - Memuliakan Tamu



Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.
Dalam Kitab Wafi – ada judul – termasuk keimanan adalah berkata yang baik dan memperhatikan hak tamu dan tetangga.

Tidak boleh mengatakan bahwa orang yang tidak berkata baik, tidak memuliakan tetangga dan tidak memuliakan tamu berarti tidak beriman.

Iman di sini adalah kesempurnaan iman. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir dengan keimanan yang sempurna. Jadi orang yang tidak berkata baik, tidak memuliakan tetangga dan tidak memuliakan tamu, imannya tidak sempurna.

Orang Khawarij mengatakan bahwa orang yang bermaksiat apa pun sebagai kafir.

Memuliakan tamu

Ada hubungan memuliakan tamu dengan keislaman. Memperlakukan tamu pun ada peraturannya.
Tamu itu bahasa Arabnya “dhaifun”, jamaknya “dhuyuuf”. Jama’ah haji disebut “dhuyuufun rahman”.


Siapakah tamu yang wajib dimuliakan?

"Tamu tidak diundang" tidak dimuliakan.

Istilah "tamu" sekarang disalahgunakan. Misalnya pelanggan pekerja seks komersial disebut "tamu".

Istilah sekarang sering disalahgunakan: misalnya wanita tuna susila diubah menjadi pekerja seks komersial. Ini disebut sebagai "fitnah istilah".

Tamu yang wajib dimuliakan adalah musafir (tamu yang datang dari jauh).

Musafir ini sampai "wajib" menjamunya. Perlakuannya khusus.

Masjid seharusnya tidak boleh dikunci. Seharusnya di masjid disediakan tempat untuk musafir.

Mengapa yang dimuliakan adalah tamu yang spesifik karena "Safar adalah salah satu bentuk azab (siksaan)". Nabi dulu berdagang dari Mekah ke Syam, melewati padang pasir. Di tengah jalan bisa ada perompak.

Zaid bin Haritsah bepergian dengan keluarganya, dirompak, dia menjadi budak, pindah dari tangan ke tangan sampai menjadi budak Khadijah. Ketika bapaknya tahu bahwa Zaid tinggal bersama Rasulullah, orang tuanya mendatanginya, tapi Zaid tetap ingin tinggal bersama Rasulullah.

"Dengan Safar orang tidak karuan makan, tidak karuan minum, tidak karuan tidur." Ini dulu, sekarang semuanya enak.

Sunnah Para Rasul

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal". Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan". (Q.S. Adh-Dhaariyat, 51: 24-27)

Salah satu sifat mulia Nabi Ibrahim adalah senang memuliakan tamu. Hal ini tidak dimuliakan oleh semua orang. Ada yang menganggap bahwa tamu ini merepotkan. Nasehat ulama membangun rumah. Sediakan ruangan khusus untuk tamu. Lebih penting dari menghias rumah dengan sesuatu yang tidak perlu. Menyediakan ruangan khusus tamu yang tidak merepotkan keluarga. 

Adab menerima tamu. Yang wajib kita lakukan adalah  (1) memberikan perhatian lebih. Memberikan perhatian sepenuhnya. Apa yang dia perlukan, kita layani sepenuhnya. Waktunya satu hari satu malam. Kita perlakukan seistimewa mungkin. (2) memberikan perhatian semampu kita, waktunya tiga hari tiga malam. 

Nabi Ibrahim tidak kenal dengan tamunya, beliau tidak tahu bahwa mereka malaikat. Tapi beliau memperlakukan mereka dengan istimewa. Adabnya adalah memberikan hidangan istimewa. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan