Psikologi Kekayaan: Bagaimana Islam Mengajarkan Kita Mengelola Uang

Gambar
  Apakah banyaknya harta otomatis membuat kita bahagia dan mulia di sisi Allah? Atau justru bisa menjadi ujian yang menjerumuskan? Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan bahwa setiap umat memiliki ujian, dan ujian bagi umat beliau adalah kekayaan . Pesan ini terasa sangat dekat dengan kondisi kita hari ini: hidup di tengah arus kapitalisme, iklan yang tak putus, dan budaya “harus punya lebih”. Tulisan ini merangkum gagasan penting dari karya Dr. Osman Umarji “Psychology of Wealth: An Islamic Perspective on Personal Finance” tentang bagaimana Islam membentuk cara pandang seorang Muslim terhadap harta dan keuangan pribadi. 1. Cara Pandang Ekonomi Modern vs Cara Pandang Islam Ekonomi modern (khususnya aliran neoklasik) memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengejar kepuasan maksimal . Tolok ukurnya sederhana: semakin banyak, semakin enak, semakin nyaman, semakin baik. Beberapa ciri cara pandang ini: Tujuan utama: mengejar kesenangan duniawi (pleasure). M...

Arba'in Nawawi - Hadits ke-18 (3) oleh Ustadz Suriani Jiddy, Lc


Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (Q.S. Hud, 11: 114)

Setiap kita berdosa, untuk menghapuskan dosa-dosa tersebut maka kita lakukan kebaikan. Semua kebaikan bisa menghapuskan dosa. Merawat orang tua. Berbuat baik kepada tetangga. Memberi nafkah kepada keluarga. Memberi jajan kepada anak-anak. Kita berharap dengan kebaikan itu Allah menghapuskan dosa-dosa kita. 

Dosa yang berkaitan dengan manusia, tidak bisa ditimpali dengan kebaikan. Seorang koruptor yang mengambil uang rakyat. Shalat, umroh, tidak bisa menghapuskan dosanya. Kalau kita berbuat zhalim kepada orang lain, merugikan orang lain, menipu orang lain, susah tobatnya. 

Korupsi uang rakyat, harus dikembalikan uangnya. Berangkat umroh dengan uang hasil korupsi tidak bisa menghapus dosa tersebut. 

Salah satu syarat dosa diterima Allah adalah memperbanyak kebaikan. 

Ada beberapa amal saleh yang disebutkan Rasulullah bisa menghapuskan dosa. Contohnya Shalat, Ramadhan.

Shalat yang lima waktu, dari satu Jum'at ke Jum'at yang lain, Ramadhan ke Ramadhan yang lain, akan menghapuskan dosa-dosa yang terjadi diantara keduanya kalau dosa-dosa besar ditinggalkan. 

Bagaimana pendapat kalian bila ada sungai di dekat pintu rumah kalian, kemudian kalian mandi disitu lima kali sehari. Kalau mandi lima kali sehari, kira-kira masih ada tidak kotoran yang menempel. Sahabat berkata: Kalau mandi lima kali sehari tidak ada kotoran yang menempel. Rasulullah berkata: begitulah shalat lima waktu. Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan mendirikan shalat. 

Perbanyaklah sujud. Tidaklah engkau memperbanyak sujud kecuali Allah akan meninggikan derajat dan Allah akan menghapuskan dosa dengannya. 

Apabila seorang Muslim keluar dari masjid, maka Allah akan menuliskan baginya setiap langkah adalah kebakan dan Allah akan menghapuskan dengan satu langkah itu satu dosa, sampai dia datang ke tempatnya. 

Apabila seorang hamba Muslim berwudhu maka dia mencuci mukanya, ketika dia mencuci wajahnya maka keluarlah dari wajahnya setiap dosa yang dilakukan oleh kedua matanya. Maka ketika dia berwudhu maka keluarlah dosanya bersama tetesan terakhir. Ketika dia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya dosa yang dilakukan oleh kedua tangannya bersama dengan tetesan terakhir. Ketika dia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah setiap dosa yang dilakukan kedua kakinya bersama dengan tetesan terakhir dari wudhu'nya sampai akhirnya dia keluar bersih dari dosa-dosanya. 

Waktu wudhu dosa kita sudah dihapuskan. 

Barangsiapa berwudhu dan memperbaiki wudhunya kemudian membaca do'a : Asyahdu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Allahummaj'alni minattawwaabiina waj'alni minal mutathohhirin, maka akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga (ada delapan), dia memasuki pintu itu darimana saja yang dia kehendaki. 

Amal saleh yang paling utama untuk kita kerjakan adalah menuntut ilmu. 

Syaikh Muhammad Hassan: pada zaman ini tidak ada satu amal saleh yang lebih baik daripada:

  1. Menuntut ilmu
  2. Menyebarluaskan ilmu
Para ulama menyebutkan keutamaan beramal disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Ketika negara kita diserang oleh musuh, maka jihad melawan musuh adalah amal yang paling utama. 

Kalau negeri kita dilanda paceklik, kemiskinan, kelaparan, amal yang paling utama adalah infak dan sedekah. 

Rasulullah SAW menjelaskan salah satu tanda akhir zaman adalah tersebarnya kebodohan. 

Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu begitu saja, tapi dengan cara mewafatkan para ulama. Ketika ulama wafat dan tidak ada yang tersisa maka manusia mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh. Mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu. Akibatnya mereka akan sesat dan menyesatkan orang banyak. 

Salah satu sebab yang menyebabkan orang melakukan dosa adalah ketidaktahuan disamping hawa nafsu. 

Rasulullah bersabda: Ya Allah tambahkanlah bagiku ilmu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas