Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat - Nouman Ali Khan
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja". Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" (Q.S. Al-Baqarah, 2: 80)
Dan sesungguhnya, jika mereka ditimpa sedikit saja dari azab Tuhan-mu, pastilah mereka berkata: "Aduhai, celakalah kami, bahwasanya kami adalah orang yang menganiaya diri sendiri". (Q.S. Al-Anbiya, 21: 46)
"Mass" artinya disentuh dengan sesuatu yang sangat ringan, yang kita sendiri tidak sadar dengan sentuhan itu. Misalnya sentuhan lalat.
Yang menyentuh mereka adalah angin "lahwa" (panas) dan "nahwa" (dingin). Ketika udara menyentuh kita, kita tidak menyadarinya. Pintu neraka tertutup. Ketika ada angin dari neraka menyentuh orang-orang yang akan masuk surga mereka langsung berkata:
... "Aduhai, celakalah kami, bahwasanya kami adalah orang yang menganiaya diri sendiri". (Q.S. Al-Anbiya, 21: 46)
Kisah perjalanan mencari syafaat dari Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad SAW.
La yatakallamuuna illa man azina lahurrahmaan
Pujian dan memuji Allah dengan apa yang diajarkan Allah.
Rasulullah sujud di Maqaaman mahmuda. Memuji-Nya dengan pujian yang diajarkan-Nya. Kemudia Allah berfirman:
“Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah, niscaya kau diberi, dan berilah syafa’at niscaya akan dikabulkan!” Maka Muhammad SAW mengangkat kepalanya dan berkata, “Ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku!”
Dimana orang lain mengurus dirinya sendiri - nafsi, nafsi. Orang akan lari dari ibunya, bapaknya, saudaranya, istrinya, anaknya. Orang pada waktu itu mau memberikan bumi dan seluruh isinya untuk mengganti posisinya.
Mengapa kita tidak bersatu, ketika Rasulullah mengatakan ummati.
Dikeluarkan darinya siapa yang memiliki "barley seed" iman dalam hatinya. Kemudian malaikat memberhentikan mereka karena ada yang punya iman lebih kecil dari itu.
Rasulullah mengulang kembali proses itu. Kali ini Rasulullah tidak minta izin. Allah kembali mengulang firman-Nya. Allah mengizinkan mengeluarkan orang yang memiliki "mustard seed" (sangat kecil). Yang tidak bisa ditimbang didunia ini. Keimanan yang mereka sendiri tidak menyadarinya.
Rasulullah kembali meminta kepada Allah.
Kalau kita diberi kesempatan untuk meminta apapun yang diinginkan, kita punya daftar permintaan.
Temukan, orang yang punya keimanan yang paling kecil. Microscopic. Keluarkan mereka dari neraka. Hadits ini menunjukkan bahwa orang beriman ada yang masuk neraka.
Para sahabat yang menanyakan hadits ini kepada Anas, datang ke Hasan bin Ali bin Abu Thalib. Hasan berkata: Apa lagi? Hasan berkata bahwa dia menerima hadits ini ketika dia sedang dipuncak masa mudanya. Mungkin dia tidak bilang kalian karena takut kalian akan malas.
Rasulullah mengatakan bahwa dia kembali untuk keempat kalinya. Beliau memuji, sujud. Allah mengulangi lagi jawabannya.
Ya Rabb beri aku izin terhadapat siapapun yang mengucapkan La ilaha illallah.
Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; ... (Q.S. Al-Hujurat, 49: 14)
Aku bersumpah dengan otoritas-Ku, dengan "my glory", "my greatness", "my magnificent" being. Aku akan mengeluarkan orang yang mengucapkan La ilaha illallah.
(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar". (Q.S. Al-Hadid, 57: 12)
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
Sumber: Kode Pos Online Kecamatan Selat Desa Pulau Kupang - 73511 Kelurahan Murung Keramat - 73512 Kelurahan Selat Hilir - 73513 Kelurahan Selat Tengah - 73514 Kelurahan Selat Hulu - 73515 Kelurahan Selat Dalam - 73516 Desa Pulau Telo - 73516 Desa Terusan Tengah - 73551 Desa Terusan Raya - 73551
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!