Menghargai Kekayaan Alam yang Sering Kita Lupakan

Gambar
Semak-semak di Jalan Jendral Sudirman, Kuala Kapuas Di tengah upaya kota-kota besar di seluruh dunia untuk menghijaukan kembali ruang-ruang mereka, kita yang hidup di tempat-tempat kaya akan alam seperti Kalimantan sering kali lupa bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang begitu berharga. Ketika kita melihat vegetasi liar dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar kita, mungkin terlintas keinginan untuk “merapikan” atau mengubahnya menjadi lebih teratur. Namun, justru di sinilah letak keistimewaan yang sering dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Di kota besar, orang-orang berjuang untuk menanam pohon dan mengembalikan sedikit nuansa hijau yang hilang. Sementara di Kalimantan, kita sudah dikelilingi oleh kekayaan alam ini setiap hari. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa melihat ini sebagai aset yang harus dijaga, bukan dihilangkan. Dengan menyadari bahwa setiap semak dan pohon liar adalah bagian dari ekosistem yang seimbang, kita bisa belajar untuk lebih meng...

"Tidak bermazhab" adalah mazhab baru

Syaikh Yasir Qadhi menjelaskan bahwa tidak ada masalah dengan mengikuti mazhab, meskipun beliau agak merasa kurang pas dengan istilah "wajib bermazhab". Karena pada hakekatnya orang yang bermazhab adalah berupaya untuk menginterpretasikan apa yang ada dalam Qur'an dan Sunnah.

Bahkan menurut beliau, bila ada orang yang tidak mau bermazhab, pada hakekatnya sudah membuat mazhab yang baru.

Saya jadi ingat dengan istilah "non-blok". Jadi ketika negara tidak ikut dengan "Blok Barat" atau "Blok Timur" dan menyatakan diri "Non-Blok", pada hakekatnya mereka membuat blok baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas